Probolinggo , BULETIN.CO.ID – sebanyak 130 orang guru penggerak dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA/SMK wilayah Probolinggo tahun 2024 meramaikan lokakarya 7 panen hasil belajar Pendidikan Guru Penggerak (PGP) angkatan 9 di wilayah Probolinggo di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo , Minggu (28/4/2024).
Ratusan guru penggerak dari Kabupaten Probolinggo 1, 2 dan 3 ini didampingi oleh 26 Pengajar Praktik dari wilayah mitra Provinsi Jawa Timur khususnya Kabupaten Probolinggo. Kegiatan ini bertujuan agar Calon Guru Penggerak dapat membagikan hasil pembelajaran selama 6 bulan dan dampaknya terhadap diri sendiri kepada kepala sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Komunitas Daerah.
Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Probolinggo Santiyono, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi serta pejabat dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Timur, Kepala OPD terkait dan Koordinator Pengawas Sekolah Kabupaten Probolinggo .
Dalam kesempatan tersebut, Asisten Pemerintahan dan Kesra Santiyono didampingi Kepala Disdikdaya Dwijoko Nurjayadi berkeliling stand untuk melihat-lihat dari dekat pameran hasil inovasi pembelajaran guru penggerak dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA/SMK wilayah Probolinggo tahun 2024.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Santiyono mengucapkan selamat dan sukses kepada para Calon Guru Penggerak Program Guru Penggerak (PGP) angkatan 9 wilayah Probolinggo yang telah berhasil menyelenggarakan lokakarya ke-7 sebagai puncak kegiatan Lokakarya Calon Guru Penggerak angkatan 9 tahun 2024 yang diwujudkan dalam gelaran pameran panen hasil belajar Calon Guru Penggerak angkatan 9 sebanyak 130 guru penggerak dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA/SMK.
“Program Guru Penggerak merupakan program nasional Kemendikbudristek sebagai rangkaian program Merdeka Belajar episode ke-5. Dimana guru sebagai pelaku sekaligus penggerak pembangunan sumber daya manusia, memiliki peran dan tanggung jawab yang besar, terutama dalam mendidik dan membentuk karakter generasi bangsa yang berbudi pekerti luhur sekaligus unggul dalam bidangnya,” katanya.
Menurut Santiyono, sejatinya Program Guru Penggerak bertujuan menghadirkan kembali filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental, jasmani dan Rohani.
“Kita sadari meskipun saat ini era digitalisasi dimana aktivitas pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat teknologi informatika yang memungkinkan terjadinya interaksi jarak jauh, berani dan lain sebagainya. Akan tetapi kehadiran seorang guru dalam mendidik, membimbing dan menilai tidak serta-merta dapat digantikan oleh perangkat teknologi yang ada,” jelasnya.
Lebih lanjut Santiyono menerangkan suri tauladan dalam proses pembelajaran formal menjadi aspek penting bagi perkembangan karakter para peserta didik yang pada akhirnya mampu mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
“Profil Pelajar Pancasila memiliki enam ciri utama meliputi beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif,” terangnya.
Santiyono menambahkan CGP ini merupakan bagian dari Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) angkatan 9 yang telah mengikuti serangkaian pembelajaran, diskusi, pendampingan individu dan berbagi praktik baik selama kurang lebih 6 (enam) bulan lamanya.
“Saudara-saudara dipersiapkan sebagai guru-guru terbaik untuk menjadi pemimpin pembelajaran, membagun ekosistem pembelajaran yang kreatif, inovatif dan berkualitas di sekolah yang fokus pada pembelajaran (instructional leader). Saya berharap para Calon Guru Penggerak memiliki kompetensi dalam pengembangan diri dan orang lain, pengembangan pembelajaran, manajemen sekolah serta pengembangan sekolah. Kami, Pemerintah Kabupaten Probolinggo mempunyai harapan besar dan optimis agar saudara semua lulus dalam program ini,” tutupnya. (*)
Pewarta : Sudarsono.