Trenggalek, BULETIN.CO.ID – Mendampingi langsung seluruh pelayanan di RSUD bupati Trenggalek melihat tiga PR besar untuk bisa memperbaiki layanan di rumah sakit sesuai harapan masyarakat.
Tiga besar ini menurut Gus Ipin diantaranya pelayanan poli atau rawat jalan. Kemudian antrian farmasi dan antrian laboratorium.
Untuk pelayanan poli menjadi salah satu pelayanannan yang terbatas dikelohkan oleh masyarakat. Jadi poli atau rawat jalan kemudian farmasi dan laboratorium itu PR besarnya, ” Terang Bupati.
Kebanyakan rata rata dari pasien baru karena tidak tau pendaftaran. Tadi kita juga mengecek loket pendaftaran dan sering antrian menumpuk., “imbuh nya.
Dari poli pasien pasti mendapatkan resep yang akan ditukar dengan obat di loket farmasi. Memberlakukan satu loket farmasi untuk layanan rawat jalan. Menurut nya antrian cukup panjang solusinya harus ada penambahan loker farmasi. Utamakan poli poli dengan jumlah padien yang bayak.
Hari ini kita membantu teman teman farmasi untuk menyediakan obat. Rata rata mereka menunggu antrian sekitar 1,5 jam hingga 2 jam. Ini kurang ideal apalagi pasien datang sendiri tanpa pendamping. Menunggu terlalu lama pasti tidak nyaman, kemudian saya cek untuk gedung belakang yang ada yang yang sedang direnovasi itu untuk ruang farmasi, “tutur bupati.
Gus ipin menuturkan, untuk poli yng jumlah pasien ya banyak saya minta ruang farmasi nya sendiri sendiri. Sehingga tidak da bottle neck. Hari ini sampai dengan jam 10 tadi sudah ada sebanyak 600 lebih pasien yang mendaftar.
Sebenarnya ada banyak perbaikannya, untuk itu saya mengajak OPD untuk datang ke RSUD dr Soedomo menjadi pendamping pasien. Diharapkan mereka bisa merasakan kurangnya apa dan memberi masukan dan koreksinya apa.
Dan hari ini akan kita evaluasi, jajaran direksi akan mendengar seluruh masukan dari OPD yang saya tugaskan tadi. Jadi biar ngerti masukan masukan dari OPD, ” Jelasnya.
Untuk anggaran yang ada di BLU pihaknya minta paparan untuk dirubah layoutnya agar bisa lebih baik. Jadi dronzone harusnya langsung ketemu diruang pendaftaran.
Untuk poli nya juga harus ngumpul, kemudian untuk farmasnya dibedakan kemudian ditambah jumlah yang lain untuk melayani sehingga tidak terjadi antrian panjang. (Junet)