Trenggalek, BULETIN.CO.ID – Tradisi Methil Tebu tetap “diugemi” Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Mekar Tani, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Seperti yang dilakukan petani tebu pada Rabu (10/05/2023) di Desa Pingkuk.
Prosesi turun temurun tersebut dihadiri oleh Bupati Suprawoto dan Wabup Nanik Endang Rusminiarti yang didampingi Kepala Dinas TPHPKP, Uswatul Chasanah. Juga anggota DPRD dari Dapil Bendo, Sukomoro dan Maospati.
“Methil tebu ini tradisi leluhur, warisan nenek moyang dan bagus. Di mana, segala sesuatu yang memberikan manfaat, kita wajib bersyukur,” ungkap Bupati Suprowoto.
Warisan turun temurun, seperti methil tebu ini juga dibahas oleh KH. Mushofa Izzudin dari Kota Madiun. Bahwa, tradisi tersebut adalah hal yang positif sebagai wujud syukur pada Allah Swt.
“Ini pun juga saya lakukan. Saat mau tanam padi misalnya. Dan ini terbukti hasilnya bagus. Hama pun tidak mau menyerang,” tutur Gus Shofa.
Tanaman tebu di wilayah Bendo tersebut menyuplai di PG Rejosari Gorang-Gareng, Kawedanan dan PG Purwodadi Glodok, Karangrejo. “Kawasan Bendo ini memang salah satu sentra tebu di Magetan,” terang Kepala Dinas TPHPKP, Uswatul Chasanah.
Selain methil tebu, juga dilakukan launching pupuk untuk tanaman tebu. Ketua KTNA Mekar Tani Bendo, Mulyono tampak semringah. “Kami bersyukur, semoga tanaman tebu kami hasilnya bagus,” papar Mulyono. (Red)