Daerah

Kreatif, Lurah Patemon, Pamekasan Manfaatkan Kotoran Sapi Jadi Pengganti LPG, Bantu Pelaku UMKM di Wilayahnya

×

Kreatif, Lurah Patemon, Pamekasan Manfaatkan Kotoran Sapi Jadi Pengganti LPG, Bantu Pelaku UMKM di Wilayahnya

Sebarkan artikel ini
Foto : Lurah Patemon, Kecamatan Pamekasan Kota saat menunjukkan api yang menyala dari biogas yang dirinya buat. Senin (19/06/2023). (dok. Buletin.co.id)

Pamekasan, BULETIN.CO.ID – Akh. Jonnaidi, Lurah Patemon, Kecamatan Pamekasan Kota, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur berhasil membuat pengganti Liquified Petroleum Gas (LPG) dari Kotoran hewan Sapi.

Jonnaidi membuat gas itu dengan cara memfermentasi kotoran sapi hingga menjadi gas metana atau disebut dengan biogas yang dapat menggantikan LPG.

Dia berinisiatif, biogas yang difermentasi dari kotoran hewan sapi itu nantinya untuk membantu para pelaku UMKM di wilayahnya.

BACA JUGA :
Dituntut Profesional dan Tak Langgar Hukum, Polres Pamekasan Gelar Sosialisasi Peraturan Disiplin Kepolisian 

Menurutnya, dengan biogas itu pelaku UMKM bisa menghemat finansial untuk membeli gas LPG.

“Saat ini (red) rencananya hanya diperuntukkan bagi warga yang mempunyai usaha sebagai pengganti LPG. supaya untuk merebus air, memasak dan menggoreng tidak menggunakan gas LPG,” kata Jonnaidi kepada media ini. Senin (19/06/2023).

Lurah yang menjabat sejak tahun 2015 itu juga berkeinginan gas yang dirinya buat untuk disalurkan ke seluruh rumah tangga di kelurahan Patemon, hal itu untuk membantu menghemat sumber daya gas LPG.

BACA JUGA :
Dinsos Kabupaten Pamekasan Bantu Keluarga Lansia di Desa Ambat

Namun, idenya itu masih terkendala beberapa faktor. Sehingga saat ini, Ia hanya berencana untuk disalurkan kepada pelaku UMKM dan untuk persiapan penilaian kelurahan berseri tahun 2023.

“Untuk dapat disalurkan ke rumah warga Kelurahan Patemon harus banyak peternak sapi seperti di Malang. Kalau disini sedikit peternak sapi,” ujarnya.

BACA JUGA :
Pj Bupati Pamekasan Dampingi Menteri PUPR Tinjau Proyek Pasar Kolpajung dan SGRP

Selain membutuhkan banyak kotoran sapi, kendala lainnya yaitu pihaknya harus mempersiapkan perlengkapannya yang tidak membutuhkan biaya yang sedikit.

“Sementara ini akan saya gunakan nanti di penilaian kelurahan berseri dari dinas lingkungan hidup Provinsi,” pungkasnya.(WN)

**) IIkuti berita terbaru BULETIN.CO.ID di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.