Kota Probolinggo, BULETIN.CO.ID – Hari keempat rangkaian peringatan Hari Jadi ke-665 Kota Probolinggo, dimeriahkan dengan gelaran fashion show yang mengusung budaya, kearifan lokal dan ikon Kota Probolinggo, Senin (2/9) malam di Alun-alun. Gelaran ini sukses menjadi alternatif hiburan bagi semua lapisan masyarakat Kota Probolinggo yang bertujuan mengajak masyarakat agar lebih mencintai budaya dan kearifan lokal serta menggerakkan roda perekonomian masyarakat.
Peragaan busana yang dibawakan oleh Adhie Models Management, memperlihatkan keragaman karya dan kreativitas yang menunjukkan budaya pandalungan, multi etnis, ikon Kota Probolinggo (mangga dan anggur), kesenian Jaran Bodhag dan Karapan Sapi Brujul serta flora dan fauna.
“Saya ingin mengangkat kembali fashion carnival di Kota Probolinggo, dengan menunjukkan ikon Kota Probolinggo yaitu mangga dan anggur, budaya pandalungan, multi etnis, dan kesenian. Sehingga bisa menjadi event tahunan yang disupport pemerintah setempat,” ujar Adhie Saputra, owner sekaligus pimpinan Adhie Models Management.
Tak tanggung-tanggung, Adhie menggandeng 70 model yang memperagakan busana dan berkolaborasi dengan TK Saila Smart School serta beberapa dancer dan tarian yang dibawakan oleh etnis cina. Beragam koleksi busana yang unik dan spektakuler yang ditampilkan, berhasil menghipnotis ribuan masyarakat yang berkunjung ke Alun-alun. Tak heran, masyarakat memadati panggung utama dan setia menonton hingga fashion show berakhir.
“Ke depan kami berencana akan menggandeng UMKM seperti UMKM batik khas Kota Probolinggo. Harapannya fashion carnival Kota Probolinggo nantinya menjadi semangat bagi pelaku industri fesyen, dengan mempromosikan karyanya dan bangga dengan produk-produk lokal khususnya buatan Kota Probolinggo,” harapnya.
Ditemui usai acara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo, Siti Romlah mengapresiasi kreativitas para desainer dalam fashion show malam ini (2/9). “Dengan mengangkat budaya pendalungan, ikon Kota Probolinggo, kesenian jaran bodhag dan warisan budaya tak benda yang diakui Kemendikbud yaitu Karapan Sapi Brujul ternyata sangat memukau dan sinergi dengan peringatan Hari Jadi ke 665 Kota Probolinggo,” ungkapnya.
Hasil kolaborasi dengan lembaga sekolah seperti TK Saila Smart School dan sekolah lainnya serta etnis yang ada di Kota Probolinggo, menurutnya mampu menunjukkan karya yang bernilai estetika tinggi sehingga mampu menarik perhatian masyarakat Kota Probolinggo.
“Saya berharap budaya Kota Probolinggo lestari dan semakin dicintai. Ada di hati masyarakat Kota Probolinggo. Sehingga apa yang disajikan menjadi hiburan bagi masyarakat. Tentunya saya juga berharap ada peningkatan dalam pergerakan perekonomian di alun-alun hingga penutupan nanti,” tutupnya. (*)
Pewarta : Sudarsono.