Pasuruan, BULETIN.CO.ID – Agar sektor pariwisata di Kabupaten Pasuruan lebih maju dan progresif, Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Nurkholis mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi. Fokusnya lebih kepada upaya pengembangan Desa Wisata yang dilakukan secara kolektif dan terstruktur.
Tentunya, dibutuhkan eksplorasi ragam potensi pariwisata yang dimiliki setiap wilayah. Dari hasil pemetaan dan inventarisir tersebut nantinya dijadikan sebagai pijakan referensi pengembangan Desa Wisata ke depannya. Baik dalam bentuk kegiatan fisik maupun non fisik.
“Berbicara pariwisata, ini sangat menarik. Apalagi di Kabupaten Pasuruan ini destinasinya sangat banyak. Kita harus upayakan supaya turis yang berwisata ke Bromo itu hanya ke sana saja. Harusnya ada destinasi wisata lainnya yang bisa dikunjungi dan dinikmati mereka. Maka harus ada event-event yang digelar dalam paket Desa Wisata,” tandasnya pada hari Jumat (28/9/2024) sore.
Dalam agenda Seminar “Kolaborasi Lintas Pemangku Kepentingan Dalam Pengembangan Desa Wisata” yang digagas oleh STAPA (Social Transformation and Public Awareness) Center bekerjasama dengan Sampoerna Untuk Indonesia yang digelar di Ascent Premiere Hotel, Kota Pasuruan tersebut, Pj. Bupati Nurkholis menekankan tentang kreativitas dalam me-branding Desa Wisata. Sehingga menjadi paket bundling destinasi yang siap memikat wisatawan untuk menikmati liburannya ke Kabupaten Pasuruan.
“Karena itu, masing-masing Desa bisa membuat event pariwisata yang menonjolkan budaya lokal. Pastinya, nama event, waktu pelaksanaan dan efek yang ditimbulkannya harus jelas. Sehingga kepada turis mancanegara maupun lokal itu punya informasi jelas tentang pariwisata di Kabupaten Pasuruan yang akan dikunjunginya,” paparnya.
Lebih lanjut, Pj. Bupati Nurkholis meminta kepada Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Agus Hari Wibawa beserta jajarannya untuk meningkatkan jejaring kemitraan dengan masing-masing Camat dan Kepala Desa. Menciptakan gerakan “Satu Desa Satu Event Pariwisata” adalah tujuan akhirnya.
“Saya minta kepada Kepala Desa untuk membuat event setiap tahunnya yang mengangkat konten-konten lokal. Misalnya, bermacam potensi yang dimiliki warga Desa. Nantinya baru bisa kita buat event resmi di tahun berikutnya. Proposal penawaran paket wisatanya harus jelas. Misal, jika ada teman-teman dari luar kota mau ke Bromo bisa ditawarkan mau mampir ke Kecamatan mana?,” jelasnya bersemangat.
Sementara itu, Direktur STAPA Center, Agus Rohmatulloh berharap, program pengembangan Desa Wisata dan UMKM didukung banyak pihak. Khususnya Pemerintah Daerah dan stakeholders pembangunan sebagai upaya untuk penguatan ekonomi nasional.
“Tentunya ke depannya kami juga berharap, kolaborasi lintas stakeholders dalam pengembangan Desa Wisata perlu ditingkatkan lagi, baik dari sisi kuantitas dan kapasitasnya. Sehingga bisa menjadi problem solving dari problematika yang dialami oleh Desa Wisata di Kabupaten Pasuruan,” imbuhnya.
Hadir dalam kegiatan, jajaran Pimpinan Program Sampoerna Untuk Indonesia dan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur, M. Muchlis. Berikut, Ketua Desa Wisata KWE Puspojagad Semen Blitar, Suriyanto dan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Pasuruan, Tri Krisni Astuti.
Sesuai membuka “Kolaborasi Lintas Pemangku Kepentingan Dalam Pengembangan Desa Wisata”, Pj Bupati Nurkholis berkesempatan meninjau gelar produk UMKM binaan STAPA Center yang ditempatkan di depan lokasi acara. Sembari mengajak dialog dan memotivasi para pegiat ekonomi kreatif agar lebih terus berinovasi dalam melahirkan produk-produk berkualitas. (Soleh)