Jember, BULETIN.CO.ID – Program pencairan insentif guru ngaji yang digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten Jember, terus memberikan manfaat nyata bagi para pengajar keagamaan di tingkat desa. tidak hanya guru ngaji muslim, tetapi juga guru ngaji kitab non-muslim, serta para modin turut merasakan perhatian dari pemerintah daerah.
Mengungkapkan rasa syukurnya atas kemudahan pencairan insentif kali ini, “kata Mulyadi (51), Guru Ngaji Desa Pakusari.
Saya sudah lima tahun menjalani profesi guru ngaji ini dan memiliki 21 santri. Selain mengajar, saya juga bertani. Ini kali kedua saya menerima insentif.
“Dulu harus ambil ke Bank Jatim di Kalisat, setelah dari kecamatan, tapi sekarang alhamdulillah, lebih mudah cukup di kantor desa setempat dan langsung cair. Lebih nyaman dan tidak perlu antre di bank,” ujarnya sambil tersenyum.
“Harapan saya semoga ke depan bisa lebih baik lagi, mungkin nilainya bisa ditambah. Saya sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jember atas kemudahan ini,” tambahnya.
Sementara itu, Mujiono, selaku PMKS Kecamatan Pakusari, menyampaikan bahwa pencairan insentif guru ngaji dilaksanakan secara bergiliran di tujuh desa pada Rabu (16/10/2025).
“Untuk wilayah Kecamatan Pakusari, total penerima insentif hari ini sebanyak 289 orang. Rinciannya antara lain, Desa Pakusari 45 orang, Sumberpinang 70 orang, Jatian 50 orang, Kertosari 43 orang, Bedadung 18 orang, Subo 34 orang, dan Patemon 29 orang,” terangnya.
Mujiono menambahkan, pihak kecamatan menitipkan pesan kepada para guru ngaji agar terus membimbing generasi muda dengan penuh keikhlasan.
“Kami titip putra-putri kami agar dibimbing dan dibekali ilmu agama dengan baik, sehingga kelak menjadi anak yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, agama, dan negara,” tungkasnya.