Scroll untuk baca artikel
Berita

Khofifah Resmikan SMA Negeri 1 Tenggarang Bondowoso sebagai Sekolah Inovatif Ketahanan Pangan

×

Khofifah Resmikan SMA Negeri 1 Tenggarang Bondowoso sebagai Sekolah Inovatif Ketahanan Pangan

Sebarkan artikel ini
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan SMN 3 Bondowoso sebagai Sekolah Inovatif Ketahanan Pangan, Sabtu, 01/11/2025.(Foto: Nang/BULETIN)


Bondowoso, BULETIN.CO.ID – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meresmikan SMA Negeri 1 Tenggarang sebagai Sekolah Inovatif Ketahanan Pangan (SIKAP), Sabtu (1/11/2025).

‎Dalam kunjungannya, orang nomor satu di Jawa Timur itu didampingi Bupati Bondowoso Abd Hamid Wahid, Wakil Bupati As’ad Yahya Syafi’i, serta jajaran Forkopimda Bondowoso. Sebelum prosesi peresmian, Khofifah meninjau langsung lahan pertanian milik sekolah yang ditanami berbagai komoditas pangan di area belakang sekolah.

‎Di lokasi tersebut, Gubernur melihat aneka tanaman seperti ketela pohon, pisang, bawang prei, ubi ungu, cabai, dan sejumlah tanaman produktif lainnya. Bahkan, Khofifah juga sempat memanen langsung hasil tanam di lahan school food care SMA Negeri 1 Tenggarang.

‎Khofifah menjelaskan bahwa program SIKAP sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

‎”Lahan ini dulu merupakan tempat pembuangan sampah. Sekarang, sampahnya bisa diolah dan dijadikan pupuk,” ujarnya.

‎Menurutnya, pemanfaatan lahan sekolah menjadi kebun produktif bukan hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga bisa menjadi laboratorium edukasi bagi siswa. “Kalau nanti produksinya sudah terukur dan berkelanjutan, bisa menjadi suplier SPPG untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG),” ungkap Khofifah.

‎Ia menambahkan, sejumlah sekolah lain di Jawa Timur juga telah menunjukkan praktik baik serupa, seperti di SMAN Dampit dan SMAN Pandaan. “Kami ingin memastikan seluruh SMA dan SMK di bawah Pemprov Jatim tetap produktif dan berdaya,” tegasnya.

‎Khofifah pun mendorong pemerintah daerah untuk ikut berperan aktif. “Kami sampaikan ke Pak Bupati, kalau SD, SMP atau bahkan TK punya lahan, agar dimaksimalkan. Kalau tidak punya lahan, bisa menanam di polibag,” pungkasnya.(Nang)

**) IIkuti berita terbaru BULETIN.CO.ID di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.