Bondowoso, BULETIN.CO.ID – Sinung Sudrajat, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang sekaligus Wakil Ketua DPRD Bondowoso, menanggapi langkah Bupati menunjuk Sugiono Eksantoso sebagai Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
Menurutnya Bupati tidak serta merta menunjuk Kadis Pendidikan sebagai Plt, apalagi Ia menilai BKPSDM merupakan OPD yang menjadi tolak ukur kinerja ASN di Bondowoso.
” Tentunya Bupati tidak gegabah menunjuk pejabat untuk memimpin suatu OPD” ujarnya, selasa (03/01/2023).
Ia berharap Bupati dan Wakil Bupati diakhir masa jabatannya tidak menyisakan persoalan tentang tata kelola pemerintahan.
” Saya yakin Bupati sudah melalui kajian dan pertimbangan sebelum memutuskan Penunjukan Plt Kepala OPD, karena BKPSDM merupakan pondasi dari kualitas kinerja para ASN di Bondowoso” jelasnya.
Sementara, Koordinator LSM Jaka Jatim, Jamharir menyayangkan pernyataan salah satu anggota DPRD Bondowoso yang menyoal Penugasan Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso, Sugiono Eksantoso sebagai Plt Kepala BKPSDM. Padahal, anggota DPRD tersebut merupakan salah satu tim pendukung Bupati.
Seharusnya, anggota DPRD tersebut memberikan dukungan kepada Bupati, bukan malah sebaliknya.
Menurut Jamharir, andaipun ada perbedaan antara dia dan Bupati, hal tersebut sebaiknya tidak diungkapkan media publik. Sebab dengan demikian akan terlihat bahwa ada ketidakharmonisan antara partai koalisi dengan Bupati.
” Aneh saja ya, kenapa kok tidak mendukung langkah Bupati, padahal kan kita ketahui bersama PKS ini kan partai Koalisi Pemerintahan Sabar,” ujarnya.
” Beberapa waktu yang lalu kan ada Interpelasi mengenai Promosi Jabatan yang sudah jelas menyalahi regulasi dan saya anggap cacat hukum, kenapa waktu itu kok diam, sedangkan penunjukan Plt Kepala BKPSDM ini kan bukan promosi jabatan” tambahnya.
Ia menduga, gerakan yang dilakukan saat ini ada unsur kepentingan politik.
” Menurut saya salah kamar, yang lebih tepat untuk protes itu Komisi I yang menjadi mitra kerjanya,”katanya
Jamharir mengaku bahwa indikasi keretakan di dalam tubuh partai koalisi ini akan menambah deretan panjang sejumlah pihak yang akhirnya keluar akibat kecewa atas kebijakan yang dilakukan Bupati.
“Kekecewaan dalam.politik itu berbahaya sebab mereka ini nantinya akan membeber dan membuka aib di dalam tubuh koalisi,” katanya. (Nang)