Scroll untuk baca artikel
Berita

Aksi Demo Gabungan LSM Nyaris Ricuh Ulah Penyusup Yang Mengaku Aktivis

×

Aksi Demo Gabungan LSM Nyaris Ricuh Ulah Penyusup Yang Mengaku Aktivis

Sebarkan artikel ini

Jambi, BULETIN.CO.IDSejumlah gabungan LSM dan aktivis dari Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Inspektorat Kota Sungai Penuh, Selasa (10/06/25), menuntut transparansi dan akuntabilitas penggunaan Dana Desa Pelayang Raya untuk periode 2021–2024.

Dalam orasi dan tuntutannya, massa meminta Inspektorat Kota Sungai Penuh segera turun tangan melakukan audit menyeluruh terhadap penggunaan anggaran Dana Desa yang diduga kuat telah diselewengkan oleh Kepala Desa Pelayang Raya.

Namun, aksi yang berlangsung damai itu nyaris berujung ricuh. Ketegangan terjadi saat seorang pria yang diduga berasal dari LSM Tamperak—yang dikenal dekat dengan Kepala Desa Pelayang Raya—tiba-tiba muncul dan mencoba membelokkan isu aksi. Para demonstran menduga pria tersebut adalah suruhan Kepala Desa yang ingin memecah konsentrasi massa dan mengacaukan jalannya aksi.

BACA JUGA :
Seorang Siswa SMP Asal Sungai Penuh Lolos Ke SMA TARUNA Nusantara Magelang 

Kemarahan para peserta aksi semakin memuncak lantaran sebelumnya LSM Tamperak sempat melontarkan pernyataan di salah satu media lokal, menyebut bahwa aksi yang dilakukan oleh gabungan LSM dan aktivis adalah tindakan premanisme berkedok LSM.

Salah satu tokoh yang memimpin aksi, Budi Gunawan, menyatakan kegeramannya atas tudingan tersebut. Ia menilai pernyataan itu sebagai bentuk upaya pembungkaman suara rakyat dan pengaburan fakta.

BACA JUGA :
Aktivis Sorot Oknum Kepala SMP Negeri di Kerinci yang Potong Bantuan PIP Siswa

“Kami datang ke sini dengan itikad baik, menyuarakan hak masyarakat, menuntut kejelasan atas dugaan korupsi yang merugikan desa. Tapi apa yang kami dapat? Justru kami difitnah seolah-olah preman. Ini sungguh menyakitkan,” ujar Budi Gunawan dengan nada tinggi.

Ia menambahkan bahwa aksi ini bukan sekadar bentuk unjuk rasa, tetapi bagian dari perjuangan rakyat kecil yang selama ini merasa terabaikan oleh sistem.

“Jangan pernah anggap remeh suara rakyat! Kami ini bukan preman, kami adalah pejuang kebenaran yang tidak ingin dana desa dimakan oleh segelintir oknum. Kalau ada yang coba-coba menyusup untuk melemahkan perjuangan ini, kami akan lawan! Jangan coba-coba membungkam suara rakyat,” tegasnya lantang, disambut sorakan dukungan dari massa.

BACA JUGA :
Kapolri Pastikan Kapolda Jambi dan Rombongan dalam Perawatan Maksimal RS Bhayangkara

Para demonstran kemudian menyerukan agar Inspektorat Kota Sungai Penuh tidak tinggal diam dan segera memulai proses audit independen yang transparan. Mereka juga meminta agar oknum-oknum yang terlibat dalam upaya intimidasi terhadap aktivis diperiksa secara hukum.

Aksi ini menandai babak baru dari pengawalan publik terhadap Dana Desa, sekaligus menjadi pengingat bahwa masyarakat semakin berani bersuara terhadap penyalahgunaan wewenang.

**) IIkuti berita terbaru BULETIN.CO.ID di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.