Pamekasan, BULETIN.CO.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pamekasan menggelar soft launching pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di area Food Colony, Jalan Kesehatan. Sabtu (08/06/2024) malam.
Acara tersebut dimeriahkan oleh beberapa grup musik daul dan Winda KDI yang merupakan juga asli warga Pamekasan. Namun aksi panggung Winda KDI di acara soft launching KPU lima tahunan itu kandas disebabkan karena adanya surat yang dikirim oleh Aliansi Ulama Madura (AUMA).
Diketahui, pada akun tiktok @Winda KDI mengunggah pamflet fotonya saat hendak tampil di acara soft launching KPU dengan caption permohonan maaf karena batal tampil. “Mohon maaf Guys untuk nanti malam Winda tidak hadir ya,” tulis Winda.
“Gak dapat izin kak, AUMA menentang adanya saya di acara ini, ga peduli mau se islami apapun kalau masih berwujud cewek, tapi gapapa Allah adil kok,”tulis Winda menjawab pertanyaan Netizen di akun tiktoknya.
Kepada penggemarnya, dia juga meminta maaf karena acara tersebut mendadak batal. “Siap kakak, cuma kasihan temen-temen yang sudah kadung berangkat,” tulis Winda dalam kolom komentarnya.
Wanita yang selalu berpenampilan Islami dan bersuara merdu ini juga menuliskan kalau dirinya berharap ada kesempatan untuk duduk bersama AUMA.
“Saya berharap banget bisa duduk dan berbincang dengan AUMA ini, keren banget soalnya,”harapnya.
Adapun, Dalam suratnya AUMA nomor: 006/B/AUMA/VI/2024 tertuju pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Pamekasan.
- Bahwa Soft launching tersebut menyalahi norma agama, kearifan lokal, dan mencederai nilai-nilai budaya, yang dikenal dengan kota gerbang salam.
- KPU Pamekasan sebagai penyelenggara Pilbup harus berupaya mewujudkan situasi sejuk, aman dan kondusif ditengah mulai memanasnya situasi politik di kabupaten Pamekasan dengan menggelar istigosah dan doa bersama untuk pemilu damai.
- Janganlah membuat acara yang memberi peluang hamba-hamba Allah melakukan kemaksiatan dan kemungkaran. (Editor/buletin.co.id)