Pasuruan, BULETIN.CO.ID – Beberapa hari ini ada hal yang tak biasa terjadi di SMPN1 Pandaan Kab. Pasuruan, Tepatnya sejak Senin, 13 November 2023 lalu, hinga Kamis (16/11), para siswa hilir mudik mulai dari aula hingga halaman sekolah terpakai semua, karena calon pemimpin masa depan tersebut sedang menyelesaikan dan mengaplikasikan Merdeka Belajar.
Program dari Kemendikbud bernama Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau kerap disebut P5 beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis dan mandiri.
Sebulan sebelumnya, siswa kelas 7 dan 8 melakukan Outing Class atau belajar di luar kelas dengan mengunjungi situs purbakala peninggalan nenek moyang sekaligus pondasi berdirinya Nusantara, yaitu Candi Prambanan dan Makam Bung Karno di Kabupaten Blitar untuk kelas 8. Sedangkan siswa kelas 7, ke Candi Jawi yang merupakan salah satu candi yang ada dan menjadi kebanggaan masyarakat Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
Jika pada setahun sebelumnya P5, SMPN 1 Pandaan (SPANDA) ini mengekplorasi tanaman yang memiliki nama latin Clitoria Ternatea bunganya sebagai tanaman endemic yang ada banyak di Kabupaten Pasuruan, khususnya disekitar dan areal sekolah yang terletak di jalan Kebon Waris – Pandaan sebagai motif batik tulis pada program P5-Nya.
Kini tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis dan subtropis dengan warna biru dan ungu yang mencolok ini yang dulunya dianggap sebagai tumbuhan penganggu (gulma) ternyata memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi, dikarenakan kandungan dan khasiatnya tersebut kembali dieksplorasi.
Bekerja sama dengan Batik Lintang Malang, tanaman yang dikenal sebagai bahan minuman Teh Ungu ini kembali disandingkan dengan kekuatan muatan lokal Pandaan sekaligus memiliki nilai sejarah dan budaya luhur bangsa Candi Jawi, serta menggabungkan dari ornamen logo sekolah yang didirikan tahun 1976 ini maka jadilah motif orisinil batik tulis karya dari siswa siswi pandaan dalam program Merdeka Belajar bersama Batik Lintang Malang.
”Kami cukup senang dan bahagia dapat mewariskan penerus penjaga budaya luhur bangsa yang sudah diakui oleh UNESCO yaitu batik tulis, apalagi juga mampu menciptakan motif yang memiliki filosofi,” jelas Ita Fitriyah, S.T, Owner Batik Lintang Malang yang mendampingi siswa siswi bersama timnya.
Sudah jamak, jika Batik Lintang Malang selama ini memang dikenal sebagai produsen batik tulis yang memiliki filosofi dalam setiap motif yang dikeluarkannya dan itu juga sangat terbatas (limited). Ilmu itu kini ditularkan kepada para siswa SPANDA.
“Bukan tanpa sebab kami bekerja sama dengan Batik Lintang Malang, kalau hanya soal batik tulis tempat lain banyak, namun yang memiliki ilmu yang lengkap dan edukatif yang bisa diterima oleh siswa ya bu Ita dengan batik Lintangnya, apalagi beliau seorang aksessor batik,” ujar Dra. Luluk Nur Alfiyah, M.PD, Kepala Sekolah SMPN 1 Pandaan bertestimoni dan menghaturkan banyak terima kasih atas transfer ilmu yang diberikan oleh Batik Lintang Malang.
Ditambahkan pula oleh kepala sekolah mantan Alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, ia mengaku jika siswa siswinya kini makin tahu dan bangga akan keberadaan Candi Jawi, sekaligus meninggalkan banyak kesan positif selama proses P5 diakhir tahun 2023 ini baik secara pribadi maupun seluruh eksponen SMPN 1 Pandaan.
”Next Level, selalu naik level dan terus maju, siswa-siswa makin pancasila, makin memiliki keterampilan dan keunggulan, serta satu lagi ada kebanggaan memiliki logo motif yang akan kami patenkan nantinya sebagai motif SMPN 1 Pandaan,” tegas Luluk, sapaan akrabnya.
Sekitar 800an siswa siswi dari kelas 7 dan 8 SMPN 1 Pandaan, Pasuruan berhasil mensukseskan Merdeka Belajar dengan produk Batik tulis dan motif Batik Telang Jawi Kusuma yang terbingkai rapi dalam figura.
“Ada banyak hal yang tercapai, mulai dari kegotongroyongan, kemandirian dan kewirausahaan, public speaking, yang paling utama siswa makin bangga sebagai warga pandaan karena mengetahui adanya candi jawi,” ujar M. Ajad Sudrajat, S.S (44), Koordinator P5 tema 2 kelas 8 SMPN 1 tahun 2023 yang juga alumni Universitas Islam Negeri Malik Ibrahim (STAIN).
“Ini benar-benar luar biasa menurut saya, diluar ekspetasi, dan semoga tahun depan ada program dan lebih lagi,” kata Dedi Basuki Rahmat, guru mengajar mata pelajaran Bahasa Ingris yang kali ini mendapatkan mandat sebagai koordinator P5 kelas 7.
Ditambahkan salah satu pengajar senior di SPANDA yang juga penggemar jeep offroad ini, kedepannya siswanya tidak sekedar mampu dan bisa menggambar motif melainkan kelak bisa membuat dan mengaplikasikannya menjadi batik tulis. Ragam kesan pun disampaikan siswa-siswi peserta P5.
“Saya senang dan bangga adanya P5 ini meskipun susah dan saya menyukainya, ” Zalfa Zahiya Putri, siswi kelas 8 A, bertestimoni setelah menyelesaikan kain batiknya dihadapkan teman-temanya satu angkatan.
“Saya sengaja membuat panggung bagi siswa untuk melatih publik speaking, agar mereka bisa mepresentasikan karya mereka, kelemahan dan kesusahannya sekaligus kegembiraannya, inilah Merdeka Belajar itu,” tegas Indranesia, tim dari Batik Lintang Malang yang bertugas mendampingi siswi kelas 8 .
Menjadi generasi Pancasila masa depan dan mampu menjadi pemimpin yang amanah, beradab dan berakhlak bagi bangsa negara ini kelak merupakan harapan dan cita-cita Agung dari P5 ini.(*)