Indramayu, BULETIN.CO.ID – Sejumlah orang Tua siswa salah satu Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kabupaten Indramayu mmengaku kecewa dengan adanya pungutan dari sekolah untuk kegiatan Studytour. Pungutan tersebut dibebankan kepada orang tua siswa yang saat ini kondisi ekonominya lagi sulit.
“Sebenarnya kami keberatan dengan study tour ini karena kondisi ekonomi saat ini lagi sulit, tapi mau gimana lagi, kami tidak bisa berbuat apa- apa,” keluh salah satu orang tua siswa yang tidak mau disebutkan namanya kepada media selasa (13/12/2022).
Menurutnya, setuju atau tidak setuju, orang tua siswa pasti akan mengupayakan agar anaknya bisa ikut study tour walaupun sebenarnya keberatan, ujarnya.
Ia menyebut, jumlah pungutan yang dibebankan kepada orang tua sangat besar mencapai Rp. 900 ribu persiswa, ucapnya.
Sementara, dari Informasi yang diterima, rombongan study tour berangkat pada senin malam (12/12/2022). Sekitar pukul 21.00 WIB dengan tujuan Jogjakarta.
“Iya berangkat senin malam kemaren, selama tiga hari dengan tujuan jogjakarta,” kata sumber lain kepada media yang namanya minta di rahasiakan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Indramayu H. Moch. Mulyadi melalui Kasubag TU H. Aan fathul anwar melalui pesan whatsapp, ia mengaku, kalau pihaknya sudah memberi pembinaan kepada seluruh Kepala Madarasah (KAMAD) untuk tidak membebani orang tua siswa.
“Kalau dari Kementerian agama sudah memberikan pembinaan terkait study tur jangan membebani siswa,” tulisnya via Whatsapp selasa (13/12/2022).
Pihaknya juga akan segera memanggil seluruh kepala madrasah.
“Nanti kita akan panggil seluruh kamad terkait study tur jika membebani siswa,” ucapnya singkat.
Sementara, pihak sekolah (Madrasah) yang melaksanakan study tour masih belum bisa di klarifikasi terkait hal tersebut, karena saat ini masih dalam kegiatan study tour.
Masyarakat kini menunggu ketegasan dari Kantor Kemenag Indramayu, apakah benar – benar ingin menghilangkan praktek – praktek seperti ini atau sekedar isapan jempol belaka. (Dais)