Scroll untuk baca artikel
Pilkada 2024

Berbakti Siapkan Tiga Pelayanan Efektif untuk Santri di Pamekasan

×

Berbakti Siapkan Tiga Pelayanan Efektif untuk Santri di Pamekasan

Sebarkan artikel ini
Berbakti
Foto : Paslon nomor urut 2 dan 3 saat debat kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan kedua.

Pamekasan, BULETIN.CO.ID – Pasangan nomor urut tiga, Muhammad Baqir Aminatullah-Taufadi (BERBAKTI) sediakan tiga pelayanan untuk santri dan pesantren di Pamekasan. Tiga inisiasi itu cukup kompleks untuk menjawab kebutuhan santri hingga ponpes di Pamekasan. 

Ide solutif itu terurai saat debat ke dua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, di Hotel Odaita, Jalan Raya Sumenep, Sabtu (02/11). Moderator membacakan pertanyaan tentang pelayanan dan pengembangan santri dan pesantren. 

BACA JUGA :
Sejak Kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam, Investor dari Luar Berbondong-bondong Investasi di Pamekasan

“Bagaimana peningkatan kompetensi santri, mulai dari pendidikan, santri tidak mampu, hingga peluang kerja para alumni,” tanyanya. 

Pasangan BERBAKTI menjawab, terdapat tiga pelayanan efektif yang disediakan. Diantaranya, menumbuhkan potensi santri sesuai bakat dan minat serta keterampilan yang dimiliki.

“Kedua mengadakan vestifal santri hingga memberikan modal usaha untuk peluang kerja para alumni,” tegas calon bupati termuda itu. 

BACA JUGA :
PBB Turunkan SK Rekomendasi untuk Pasangan MAPAN

Lebih lanjut, Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid itu menggambarkan, adanya salah satu unit usaha di bawah Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren) Sidogiri. Yakni Basmalah. 

“Kami tau, usaha toko Basmalah itu betul-betul memberi peluang besar kepada alumninya untuk lapangan kerja pasca mondok,” timpalnya.

Senada juga disampaikan oleh Calon Wakil Bupati (Cawabup) nomor urut tiga, Taufadi. Menurutnya, selain dari tiga hal itu, penting untuk santri diberikan pelatihan-pelatihan khusus. Baik yang bersifat wirausaha hingga panggung politik atau siasah. 

BACA JUGA :
Kapolres Pamekasan Berikan Bantuan Korban Laka Meninggal Dunia di Bicorong, yang Menimpa 1 Keluarga 

“Sebenarnya para santri di pondok pesantren bukannya tidak belajar tentang politik. Para santri sudah memiliki ruang belajar politik yang sering dikenal dengan fikih siasah,” pungkasnya.(WF)

**) IIkuti berita terbaru BULETIN.CO.ID di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.