Jakarta, BULETIN.CO.ID – Presiden Joko Widodo memanfaatkan momentum Rakernas IV PDI Perjuangan untuk menitipkan pesan khusus kepada Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo. Saking khususnya, pesan itu disampaikan Jokowi kepada Ganjar secara berbisik.
Namun, justru Jokowi sendiri yang membocorkan apa yang dia bisikan kepada Ganjar saat menyampaikan pidato di panggung rakernas. Jokowi mengaku setuju dengan yang disampaikan Megawati dan Ganjar terkait strategi untuk mewujudkan kedaulatan pangan.
“Tadi sudah disampaikan Ibu Ketua Umum Megawati terkait bagaimana kita harus menyiapkan pangan kita. Saya setuju sekali. Dan lebih setuju lagi dengan apa yang disampaikan Capres kita, Pak Ganjar Pranowo,” kata Jokowi memulai pidatonya di Rakernas IV PDI Perjuangan di JIExpo Jakarta Pusat, Jumat (29/9).
Hadir dalam Rakernas IV PDI Perjuangan pada hari itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Wapres Ma’ruf Amin, sejumlah ketua umum partai politik, jajaran menteri dan tamu undangan lainnya.
Pernyataan itu langsung membuat ribuan kader PDIP yang hadir bertepuk tangan. Teriakan ‘Ganjar Presiden’ menggema dengan riuhnya.
“Tadi saya bisik-bisik sama Pak Ganjar. Nanti habis dilantik (jadi presiden), besoknya langsung masuk soal kedaulatan pangan,” ucapnya.
Jokowi meminta Ganjar mempersiapkan perencanaan dari sekarang. Strategi agar bisa mewujudkan swasembada pangan di Indonesia, harus disiapkan dengan perencanaan matang sejak saat ini.
“Lima tahun atau 10 tahun ke depan, visi taktis itu yang harus kita miliki. Bukan visi misi yang terlalu bagus di awang-awang, tapi visi taktis, rencana kerja detail harus kita miliki. Dan saya yakin, Pak Ganjar mampu menyelesaikan itu,” tegasnya disambut tepuk tangan meriah para hadirin.
Tepat sebelum Jokowi, Ganjar Pranowo juga menyampaikan pidato politiknya tentang kedaulatan pangan. Sejumlah ide dan gagasan disampaikan Ganjar secara detail untuk membawa pangan sebagai supremasi kepemimpinan Indonesia pada dunia.
Ganjar menegaskan kedaulatan pangan hanya bisa terwujud jika petani dan nelayan sejahtera dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
“Satu kata yang membikin kita kuat adalah swasembada untuk bahan pokok, sehingga kita mampu memenuhi kebutuhan rakyat kita sendiri,” tegas Ganjar.
Untuk itu, menurutnya negara harus hadir dengan menggenjot riset dan inovasi teknologi pertanian, perbaikan politik tata ruang, stimulus, kebijakan fiskal, dan pembangunan infrastruktur pertanian.
Presiden Jokowi, lanjut Ganjar, sudah melakukan banyak hal terkait hal itu. Sejumlah inovasi dilakukan, pembangunan infrastruktur di bidang pertanian dan perikanan juga sudah berjalan.
“Tugas kita melanjutkan, menjaga dan mempercepat. Moment menuju Indonesia Emas harus dilakukan dengan cepat. Kita gaspol, tidak bisa pelan. Kita harus bergotong royong dan bergerak cepat secara bersama,” pungkasnya.
Untuk diketahui, saat menjabat sebagai Gubernur Jateng, Ganjar telah melakukan berbagai kebijakan dan program guna mendukung terciptanya swasembada pangan. Di antaranya membentuk desa mandiri pangan, mendorong petani muda untuk mengkolaborasikan pertanian dengan tekonologi, mengembangkan varietas padi unggul, mendirikan pusat data berbasis Artificial Intelligence (AI), membangun 1.138 embung di Jateng, melaksanakan program kartu tani dan asuransi tani, serta melaksanakan program kartu nelayan dan asuransi nelayan.(WN)