Probolinggo, BULETIN.CO.ID – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo melalui UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kraksaan memberikan pelatihan berbasis kompetensi tahun anggaran 2024.
Pelatihan berbasis kompetensi ini diikuti oleh 80 orang peserta yang terbagi dalam 5 paket untuk 3 kejuruan. Jumlah ini merupakan hasil seleksi dari total 238 orang pendaftar di BLK Kraksaan.
Yakni, menjahit pakaian sesuai style 1 sebanyak 2 paket yang masing-masing diikuti 16 orang dengan 260 Jam Pelajaran (JP) atau 33 hari, Prosesing Hasil Pertanian (PHP) sebanyak 2 paket masing-masing diikuti 16 orang dengan 140 JP (18 hari) dan pembuatan hiasan busana dengan bordir manual sebanyak 1 paket diikuti 16 orang dengan 260 JP (33 hari).
Pelatihan berbasis kompetensi ini dibuka secara resmi oleh Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Joelijanto didampingi Kepala UPT BLK Kraksaan Ali Imron dan sejumlah instruktur, Senin (20/5/2024).
Kepala UPT BLK Kraksaan Ali Imron menyampaikan kegiatan pelatihan ini dilakukan untuk mengupgrade skill, pengetahuan, mengasah sikap, etika dan perilaku peserta dengan tujuan menjembatani program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran baik disebabkan menunggu lepas Pendidikan atau menunggu sebab PHK.
“Pelatihan berbasis kompetensi diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Probolinggo lewat BLK diimplementasikan dalam bentuk pelatihan gratis dengan harapan dapat bermanfaat bagi calon-calon pencari kerja dalam memperdalam ilmu, mengembangkan potensi dan melegalisasi kompetensi,” ungkapnya.
Sementara Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Joelijanto mengatakan sesuai dengan arahan dan kebijakan dari Pj Bupati Probolinggo dimana salah satu prioritasnya untuk pengentasan kemiskinan, terutama kemiskinan ekstrem.
“Disnaker sebagai bagian dari Perangkat Daerah berusaha mencari solusi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui perluasan lapangan kerja dan meningkatkan kesempatan kerja dengan cara membuat pelatihan-pelatihan salah satunya,” katanya.
Anang mengaku bersyukur karena saat ini Kabupaten Probolinggo mendapatkan 2 (dua) sumber anggaran meliputi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dimana untuk DAK disalurkan melalui BLK Banyuwangi dengan mendapatkan 5 paket pelatihan meliputi menjahit, bordir dan PHP.
“Untuk DBHCHT sudah kita mulai beberapa waktu yang lalu dengan bordir mendapatkan 2 kelas. Saat ini pelatihan barista di 2 kelas. Nantinya akan diikuti dengan kegiatan lanjutan seperti pelatihan filet,” terangnya.
Menurut Anang, prinsipnya semua itu merupakan salah satu upaya Disnaker Kabupaten Probolinggo untuk menciptakan tenaga kerja terlatih supaya bisa menciptakan lapangan kerja dan bisa menghasilkan penunjang perekonomian keluarga masyarakat. “Melalui pelatihan ini harapannya pengangguran terbuka terkurangi dengan baik dan kemiskinan bisa terselesaikan secara perlahan,” pungkasnya. (*)
Pewarta : Sudarsono.