Malang, BULETIN.CO.ID – Antusias dan ketegangan terlihat, saat debat terakhir Pemilihan Bupati Malang 2024. Para calon melakukan pembahasan berbagai isu penting termasuk isu tentang jalannya selama Covid 19, penarikan investor, pengembangan hotel, homestay, dan juga target Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Diskusi menjadi menarik ketika sorotan utama ke dua calon berusaha untuk menarik hati masyarakat dengan menunjukkan visi dan program unggulan mereka dalam memajukan Kabupaten Malang.
Ketika pasangan nomor urut dua Gunawan menanyakan tentang kinerja selama pandemi covid. “Kenapa dulu sewaktu menjabat kok mengkambinghitamkan Covid sebagai alasan tidak berjalannya program pemerintah dalam pembangunan jalan? Apa visi misi Paslon 01 dulu tidak linear dengan pemerintah pusat sehingga program pembangunan tidak berjalan”, tanya Gunawan, pada (22/11/2024) Malam.
Menanggapi hal tersebut, Sanusi calon Bupati nomor urut satu petahana, memberikan klarifikasi. “Sahabat saya ini anggota DPRD Provinsi seharusnya paham masalah itu. Pemerintah pusat sudah membantu Rp 2 triliun untuk Kabupaten Malang, tapi dari provinsi tidak ada bantuannya selama dua tahun. Provinsi pernah ngasih Rp 10 miliar, tapi kok ditarik kembali. Maka dari itu saya banyak berhubungan dengan pemerintah pusat,” jelas Sanusi.
Sanusi juga menyoroti peran Gunawan selama dua periode sebagai anggota DPRD Provinsi. “Entah apa yang dilakukan Gunawan selama dua periode ini untuk Kabupaten Malang. Saya selama dua tahun menyelesaikan jalan-jalan yang menjadi kewajiban kita. Ke depan, kita akan terus menyelaraskan antara provinsi dan kabupaten, serta pemerintah pusat dalam hal ini MPR,” tambahnya.
Dalam debat pamungkas Pilbup Malang 2024, topik tentang investor luar negeri juga menjadi salah satu poin penting yang dibahas.
Calon petahana, Paslon 01 Sanusi menekankan pentingnya menarik investor luar negeri untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan menciptakan lapangan kerja baru.
Ia menyebutkan bahwa selama masa jabatannya, berbagai upaya telah dilakukan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, termasuk penyederhanaan perizinan dan peningkatan infrastruktur.
Sementara paslon 02 GUS menekankan pentingnya mengutamakan investor dari masyarakat lokal untuk pembangunan Kabupaten Malang. Mereka berargumen bahwa dengan melibatkan masyarakat sebagai investor, manfaat ekonomi dapat dirasakan lebih merata dan langsung oleh warga setempat.
Gunawan HS menyatakan bahwa pendekatan ini akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah dan memastikan bahwa keuntungan dari investasi tidak hanya dinikmati oleh pihak luar, tetapi juga oleh masyarakat lokal.
Dalam debat Paslon GUS juga menanyakan tentang target Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Malang. Ia mempertanyakan bagaimana calon petahana Sanusi berencana mencapai target PAD.
Gunawan menekankan pentingnya transparansi dan strategi yang jelas dalam meningkatkan PAD, serta mempertanyakan efektivitas program-program yang telah dijalankan selama ini.
Sanusi menjawab dengan menekankan pentingnya memperbanyak objek pajak, seperti pembangunan hotel dan restoran, untuk meningkatkan PAD. Ia juga menyoroti perlunya kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten untuk mencapai target tersebut.