Probolinggo, BULETIN.CO.ID – Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo memberikan sosialisasi dan bimbingan teknis (bimtek) kegiatan Program Pemberdayaan Ekonomi Kolaboratif, Inklusif, Berkelanjutan, Mandiri dan Sejahtera (Peti Koin Bermantra) Kabupaten Probolinggo tahun 2024, Rabu (7/8/2024).
Kegiatan yang digelar di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Krucil ini diikuti oleh 25 orang peserta terdiri dari Ketua, pengurus dan anggota Kelompok Tani Idaman 3 Desa Guyangan Kecamatan Krucil. Penyuluh Pertanian dan JF Sarana dan Prasarana Pertanian.
Selama kegiatan mereka mendapatkan materi dukungan dan implementasi kegiatan Peti Koin Bermantra terhadap kemajuan perkopian di Desa Guyangan Kecamatan Krucil JF Pengawas Benih Tanaman Muda Diperta Kabupaten Probolinggo Evi Rosellawati dan pemeliharaan/pangkasan pada kopi serta cara kerja mesin huller oleh Penyuluh Pertanian Monali.
JF Pengawas Benih Tanaman Muda Diperta Kabupaten Probolinggo Evi Rosellawati menyampaikan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis ini masuk dalam kegiatan pengawasan penggunaan sarana pertanian. Sub kegiatan pendampingan penggunaan sarana pendukung pertanian.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan dan ketrampilan tentang panen dan paska panen kopi,” ujarnya.
Sementara Plt Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Yahyadi melalui Kepala Bidang Sarana Penyuluhan dan Pengendalian Pertanian drh Faiq El Himmah mengatakan Peti Koin Bermantra ini bertujuan sebagai pemberdayaan ekonomi yang diperuntukkan bagi penduduk miskin produktif yang bekerja di sektor pertanian dalam arti luas, khususnya di wilayah pedesaan melalui pendekatan keperantaraan.
“Kelompok tani (yang masuk desil 2 kriteria miskin) mendapatkan bantuan alat/mesin paska panen kopi berupa 1 unit huller (alat pengupas kulit ari kopi yang telah kering) dari bantuan APBD Kabupaten Probolinggo pada bulan September 2024,” katanya.
Faiq mengharapkan petani kopi lebih berdaya dan meningkat pendapatannya, sehingga kesejahteraan dan kemandirian tercapai. “Sebagai tindak lanjut saling sinergi antara pemerintah (Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo), masyarakat (petani) dan mitra swasta (offtaker) untuk memajukan petani kopi terutama di desa miskin dengan segala potensinya,” pungkasnya. (*)
Pewarta : Sudarsono.