Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Gandeng Pelaku Usaha dan Perbankan, Wali Kota Beberkan Rencana Probolinggo Bersolek

×

Gandeng Pelaku Usaha dan Perbankan, Wali Kota Beberkan Rencana Probolinggo Bersolek

Sebarkan artikel ini

Kota Probolinggo, BULETIN.CO.ID – Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin membeberkan rencana strategis program “Probolinggo Bersolek” kepada pelaku usaha dan perbankan. Pertemuan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi demi wajah baru Kota Probolinggo yang lebih tertata, inklusif, dan berdaya saing.

Program Probolinggo Bersolek bukan sekadar penataan kota secara fisik, tetapi juga pembenahan ekosistem ekonomi rakyat, pariwisata, dan investasi. Dengan kolaborasi lintas sektor, Pemerintah Kota Probolinggo berharap wajah kota akan semakin mempesona, peluang ekonomi meluas dan kesejahteraan masyarakat meningkat secara signifikan.

“Kota ini milik kita semua. Mari kita jaga dan bangun bersama agar Kota Probolinggo tak hanya bersolek, tetapi benar-benar bersinar,” seru Wali Kota dr Aminuddin, saat rapat koordinasi di Command Centre Kantor Wali Kota Probolinggo, Kamis (26/5).

dr Aminuddin mengungkapkan Pemerintah Kota Probolinggo berhasil melakukan efisiensi dari APBD TA. 2025 sebesar Rp 31,5 miliar. Berhasil memperoleh tambahan bantuan dana bidang kebinamargaan sebesar Rp 40 miliar serta Rp 16 miliar untuk program perbaikan jalan.

Dana tersebut digunakan tidak hanya untuk revitalisasi Alun-alun, tetapi juga untuk membiayai 58 proyek perbaikan drainase yang ditujukan menanggulangi banjir, serta penguatan jalur bagi pejalan kaki (pedestrian). Kemudian pengadaan 29 unit tossa sampah untuk mendukung kebersihan dan estetika lingkungan, penataan batas kota dan mempercantik taman kota serta revitalisasi GOR A.Yani sebagai pusat kuliner modern dan ruang pertunjukan.

BACA JUGA :
Digitalisasi Koperasi, Wali Kota Probolinggo Ajak Pelaku Koperasi Manfaatkan Teknologi Informasi

“Revitalisasi Alun-alun menjadi titik tolak transformasi wajah kota. Proyek ini akan mengubah kawasan tersebut menjadi ruang publik yang nyaman dan estetis, dengan perbaikan sistem drainase, pembangunan jalur pedestrian, pencahayaan modern, dan pengamanan lingkungan yang lebih baik. Anggaran sebesar Rp 10 miliar telah dialokasikan dari hasil efisiensi belanja pemerintah,” ujarnya.

Sebagai bagian dari skema penataan, ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) akan direlokasi ke beberapa titik strategis yaitu GOR A.Yani sebagai sentra kuliner modern dan lokasi alternatif di Jalan Ikan Cucut Mayangan, Kawasan Klenteng Tri Dharma dan TWSL.

“Kami butuh dukungan pengusaha, perbankan, dan masyarakat agar proses relokasi berjalan lancar dan adil. GOR A.Yani bukan sekadar tempat baru, tapi ruang tumbuh ekonomi rakyat,” ajaknya.

Tak hanya fisik kota yang dibenahi, namun juga denyut kehidupannya. Dalam 3 bulan terakhir, Pemerintah Kota Probolinggo sukses memfasilitasi 260 event, mulai dari skala kecil hingga besar, yang semuanya melibatkan masyarakat. “Ini bukti bahwa kota ini hidup dan penuh potensi,” kata dr. Aminuddin yang disambut tepuk tangan.

BACA JUGA :
Muslimat NU Lakukan Pembahasan Amandemen Perbup Penyelenggaraan Bangunan Gedung

Wali Kota Aminuddin yang didampingi Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, mendorong peningkatan kontribusi UMKM terhadap ekonomi lokal, yang saat ini masih di kisaran 2–3%. Wali kota mengajak minimarket dan ritel modern di Kota Probolinggo menyediakan ruang display minimal 100 produk UMKM lokal di setiap gerainya.

“UMKM kita baru menyumbang 2–3% ke pendapatan daerah. Kita butuh dukungan ritel, perbankan, dan semua sektor agar UMKM bisa naik kelas dan menjadi motor ekonomi Kota Probolinggo,” ujarnya.

Wali Kota Aminuddin optimis pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo bisa menembus angka 7,7% dalam 5 tahun ke depan, sebagai kontribusi nyata menuju visi Indonesia Emas 2045.

“Dalam waktu tiga bulan, pertumbuhan ekonomi kita sudah bergerak dari 5,1 ke 5,4 persen. Kami ingin membangun kota ini menjadi ramai, bersih, dan menjadi tempat strategis untuk event regional hingga internasional. Mari kita wujudkan kota ini sebagai kebanggaan bersama,” ajaknya.

Menanggapi ajakan tersebut, Pimpinan Bank Jatim Cabang Probolinggo, Selvi Taurussia, menyatakan kesiapan pihaknya untuk berperan aktif dalam pembangunan Kota Probolinggo. Khususnya mendukung pengembangan pusat kuliner dan ruang publik.

BACA JUGA :
Gali Strategi Mitigasi Risiko Korupsi, Pemkot Probolinggo kunjungi Pemkot Denpasar

“Kami sangat terbuka untuk kolaborasi, baik dalam bentuk perbaikan fasilitas, pendanaan CSR, hingga dukungan event. Yang penting adalah adanya transparansi, kejelasan target, dan dampak yang dirasakan masyarakat,” ungkap Selvi.

Bank Jatim Cabang Probolinggo bahkan telah mengucurkan dana Rp 200 juta untuk pembangunan pusat oleh-oleh di depan Terminal Bayuangga dan berkomitmen untuk menambah dukungan tersebut.

Kepala DKUP Kota Probolinggo, Fitriawati, selaku penyelenggara rapat, menjelaskan bahwa forum ini bertujuan memperkuat kolaborasi antar stakeholder dan memperkenalkan program Probolinggo Bersolek kepada seluruh elemen terkait, khususnya investor swasta dan sektor perbankan.

“Program ini tidak hanya sekadar menata kota dari sisi fisik, tetapi juga menata ulang ruang ekonomi rakyat. Revitalisasi Alun-alun dan GOR A.Yani serta penataan PKL akan menjadi agenda strategis,” ujarnya.

Dengan semangat kolaborasi, Pemerintah Kota Probolinggo terus membuka ruang bagi dunia usaha dan komunitas untuk berkontribusi. Sebab wajah baru kota, menurut Fitriawati, bukan hanya soal infrastruktur, tapi tentang merangkai partisipasi semua pihak demi kota yang lebih baik dan maju. (*)

**) IIkuti berita terbaru BULETIN.CO.ID di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.