Pamekasan, BULETIN.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur menggelar rapat koordinasi penanganan kejadian luar biasa (KLB) penyakit polio di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Rabu (10/01/2024).
Pada rapat tersebut, Pj Bupati Pamekasan, Masrukin mengingatkan, rencana aksi penanganan KLB polio ini harus benar-benar matang, semua pihak dapat terlibat aktif demi tercapainya target yang direncanakan. Seperti bidan desa, camat, kepala desa harus satu visi agar polio dapat dicegah dengan baik.
“Terus langkah kita itu apa, ingat KLB itu beban berat ke kita, bukan hanya ke keuangan dan status. Kita ini sudah payah payah untuk menjadi kabupaten sehat, ternyata KLB” katanya.
Dia menegaskan, dinkes bersama sejumlah pihak terkait lainnya melakukan langkah strategis agar status KLB polio ini dapat dihapus dan kembali ke status normal. Tentu, langkah yang akan diambil itu tidak membuat masyarakat panik menjelang pemilu.
Berdasarkan informasi dinkes, status KLB yang pernah disematkan ke Kabupaten Pamekasan pada tahun 2018 adalah penyakit difteri, dan KLB keracunan makanan.
“Kita pernah mengalami KLB, artinya ini bukan barang baru, sehingga penanganannya cepat. KLB sudah kita terima, ayo kita rapatkan dan pak sekda nanti yang mimpin. Saran saya rencana aksinya diperjelas, dimulai kapan, jangan hanya bicara anggaran” tegasnya.
Diketahui, rapat antara dinas kesehatan (dinkes) Pamekasan bersama camat dan sejumlah pihak terkait lainnya itu dihadiri langsung Penjabat Bupati, Masrukin didampingi Penjabat Sekda Pamekasan, Achmaf Faisol.(WF)