Pamekasan, BULETIN.CO.ID – Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kanginan, Pamekasan dikeluhkan siswa di beberapa lembaga pendidikan. Hal tersebut karena menu yang disajikan berbeda dari hari pertama menerima dan porsinya sangat sedikit.
Keluhan tersebut tidak langsung dikeluhkan oleh siswa melainkan mengadu terhadap orang tuanya setelah sampai di rumah.
Seperti yang diutarakan oleh salah satu orang tua bernama Nor anaknya yang duduk di salah satu sekolah Taman Kanak-kanak di wilayah Kota Pamekasan, mengatakan kecewa terhadap menu yang disajikan pada hari ke empat Kamis (02/10/2025).
Anaknya baru pertama menerima MBG. Sebelum menerima MBG, setiap hari anaknya selalu dibawakan bekal yang berbeda-beda sesuai dengan anjuran yang telah ditentukan oleh pihak sekolah.
“Saya kaget saat tau menunya tidak ada nasinya, hanya ada kentang goreng diiris kecil-kecil sangat sedikit, ayam goreng dipotong kecil-kecil tiga biji, kemudian sayur selada dengan timun satu potong, tempe goreng juga sangat kecil ukurannya dan juga satu buah jeruk,” kata Nor kepada media ini. Kamis (02/10/2025).
Dia juga menceritakan anaknya dibawakan tempat bekal kosong jika MBGnya tidak dihabiskan agar bisa dibawa pulang untuk dimakan di rumahnya. Terkadang juga dibawakan lauk lain takut lauknya kurang saat makan di sekolahnya.
“Awalnya enak-enak menunya, ada susunya juga, dan sehari sebelumnya pihak sekolah pasti memberikan informasi besok menu apa saja yang akan disajikan, namun kali ini tidak,” katanya.
“Setelah pihak sekolah mengirimkan foto menunya hari ini saya kaget dan jadi kepikiran, kecewa iya karena menunya seperti itu, anak saya masih TK mas dan pulangnya di atas pukul 10. Kadung tidak dibawakan bekal lain dan juga dibawakan kotak bekal tidak taunya hanya kentang goreng dan ayam tiga biji seukuran kacang, sampai di rumah ngeluh lapar,” imbuhnya.
Sementara Kepala SPPG Kanginan, Thalib Ifan Jailani membenarkan bahwa menu MBG yang disajikan hari ini nasinya tidak ada dan diganti dengan kentang goreng.
Thalib juga menyebut bahwa menu tersebut sudah disesuaikan dengan gizi penerima manfaat.
“Untuk masalah kenyang tidaknya tentunya setiap anak tidak sama pak, tapi kami sudah mempertimbangkan dengan porsi yg sesuai untuk penerima manfaat, karena mayoritas penerima manfaat kita dari anak sekolah Paud dan SD jadi porsi kita juga telah menyelesaikan,” jelasnya kepada media ini saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Disinggung anggaran porsinya, Thalib mengatakan bahwa untuk porsi anak Paud dan SD Rp. 8.000 per porsi.
Atas kegelisahan para wali siswa dan pelayanannya yang kurang maksimal Thalib berjanji akan membenahi dan akan menampung semua keluhan dari para wali siswa dan juga pihak skolah.
“Mohon maaf bapak kita akan evaluasi lagi dan kalau seumpamanya ada menu yang kurang cocok bapak, nanti kita tidak akan sajikan lagi di hari selanjutnya,” tutupnya.