Pamekasan, BULETIN.CO.ID – Desa Wisata Bukit Kehi mewakili Kabupaten Pamekasan mengikuti even bergengsi se-Jawa Timur Festival Dewi Cemara tahun 2023.
Festival Dewi Cemara diikuti 38 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Digelar di Taman Potre Koneng (Taman Bunga) Sumenep, 3-5 November 2023. Kegiatan ini program besutan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur sejak 2019 lalu.
Pada even tersebut, desa Wisata Bukit Kehi dari Desa Kertagena Daya, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan menampilkan kerajinan kreatif dan produk unggulan dari daerahnya seperti gula merah, siwalan dan legen.
“Kita juga bawa paket oleh-oleh dari produk yang kita bawa itu kita kemas dalam satu packaging yang unik yaitu tas rakara. Tas terbuat dari daun siwalan. Terus kita juga bawa produk kerajinan kreatif terbuat dari serabut kelapa, mulai dari sandal serabut kelapa, pot bunga serabut kelapa dan tas serabut kelapa dan kita perkenalkan kepada teman-teman pelaku pariwisata yang hadir di kegiatan Festival Dewi Cemara ini,” kata ketua BUMDes Melati Kertagena Daya, Faridatul Jannah. Senin (06/07/2023).
Namun, pada even tersebut, Wisata Bukit Kehi membawa nama Kabupaten Pamekasan ke ajang festival se-Jawa Timur tanpa dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan.
Hal tersebut diakui oleh Kordinator Asosiasi Pariwisata Madura (Asprim) Pamekasan, Mohamad Arifin Hanifi yang ikut mendampingi Festival Dewi Cemara di Kabupaten Sumenep.
Dikatakan Arifin, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) setempat tetapi nihil.
“Dalam arti nihil itu, dinas selalu beralasan tidak punya dana. Kami berfikir begini, ini even luar biasa setingkat provinsi, sehingga kami dari wisata Bukit Kehi berkoordinasi dengan teman-teman pokdarwis, bumdes dan kepala desa memutuskan untuk berangkat sendiri,” paparnya.
Bahkan, jika berbicara dukungan, Arifin mengatakan dinas atau pemkab sama sekali tidak memberikan dukungan atau support, bahkan dukungan moril.
“Bahkan tadi dari teman-teman dinas pariwisata provinsi sempat menanyakan perwakilan dari dinas, karena dari perwakilan 26 peserta yang tidak ada pengiring dari dinas itu satu-satunya hanya Pamekasan. Jadi kabupaten/kota lainnya itu ada pihak dinas juga yang ikut berperan serta di acara ini. Cuma Pamekasan saja yang tidak ada support, nengok kami saja tidak ada,” ketusnya.
Lebih lanjut, Asprim maupun BUMDes Melati Wisata Bukit Kehi Kertagena Daya tidak berharap banyak kepada dinas terkait. Pihaknya mengajak untuk bersama-sama memajukan pariwisata Pamekasan, karena menurutnya, sektor wisata Pamekasan punya potensi luar biasa untuk dikembangkan.
“Jika memang alasan dinas tidak ada dana ataupun tidak ada anggaran. Maka paling tidak di tahun depan kan bisa dianggarkan. Meksipun kita berangkat sendiri, akan tetapi tetap di stand kita tertulis namanya Kabupaten Pamekasan dan kita tetap konsisten membawa nama Pamekasan,” ucap Arifin.
Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Disporapar Kabupaten Pamekasan, R. Moh. Zahri, menjelaskan, sebelumnya pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak wisata Bukit Kehi.
Zahri juga telah menawarkan kepada wisata Bukit Kehi dan mempersilahkan jika berkenan ingin mengikuti festival Dewi Cemara di Kabupaten Sumenep.
“Kita sudah tawarkan ke pihak Bukit Kehi berkenan ikut atau tidak monggo jika ada anggaran. Karena ini gratis kan, disana gratis, jika ada anggaran transport kesana monggo, jika tidak ada tidak apa-apa, artinya dikembalikan lagi ke pihak Bukit Kehi,” ujar Zahri saat ditemui di ruang kerjanya. Senin (07/10/2023).
Pihaknya juga telah menyampaikan tahun ini tidak ada anggaran untuk memfasilitasi pameran atau festival.
“Mohon maaf kami sampaikan ke Bukit Kehi, kita tidak bisa ikut, karena memang untuk tahun ini sudah tidak ada anggaran. Disana tiga hari, jadi kalau misal teman-teman ikut menginapnya gimana, transportnya gimana. Jadi karena alasan tidak anggaran kami tidak bisa mendampingi Bukit Kehi,” imbuhnya.
Kendati demikian, jika tahun depan ada anggaran khusus untuk pameran atau festival Dewi Cemara, Disporapar akan mendampingi dari awal hingga akhir acara.
“Harapan kami untuk tahun depan ada anggaran khusus untuk pameran atau festival Dewi Cemara kita bisa fasilitasi, tidak hanya Bukit Kehi, jika ada desa wisata lain kita akan fasilitasi juga,” tandasnya.(WF)