Pamekasan, BULETIN.CO.ID – Belum seumur jagung, Kapolres Pamekasan menjabat, tadi siang disambut oleh Kiai dan Ulama wilayah pantura bersama simpatisannya dalam menyampaikan orasinya terkait dugaan penyebar aliran sesat.
Massa yang mengatasnamakan Gerakan Umat Islam Pamekasan (GUIP) itu mendesak polisi untuk segera menangkap Fathor terduga penyebar agama aliran sesat di sekitar wilayah kecamatan Batumarmar, Pasean dan sekitarnya.
Dalam orasinya, Fathor disebut-sebut telah mengajarkan kepada pengikutnya ajaran yang menyimpang. Salah satunya yaitu bagi kaum wanita yang sedang haid tetap diwajibkan melaksanakan puasa, tetap menjalankan sholat.
“MUI Pamekasan sudah menyatakan sesat, Ulama sudah menyatakan sesat, maka dari itu kami minta kepada polisi segera menangkap Fathor dalam jangka waktu dua hari, kalau tidak masyarakat sendiri yang akan menangkapnya,” kata orator saat menyampaikan orasinya di atas mobil dump truck. Jumat (20/01/2023) pukul 14.30 WIB.
Tidak hanya itu, para orator saling bergantian selama menyampaikan orasinya di atas mobil dump truck, bahkan mereka mengancam supaya tidak terjadi seperti di Kabupaten Sampang.
“Agar tidak terjadi seperti di Sampang tolong pak polisi segera tangkap Fathor,” pintanya.
Menanggpi hal tersebut, Kapolres Pamekasan yang baru semalam serah terima jabatan (Sertijab), Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Satria Permana berjanji akan menindak lanjuti aduan yang dilayangkan oleh ribuan massa tersebut.
“Alhamdulillah setiba di Pamekasan ini saya disambut dan didukung oleh alim ulama, kiai habaib, ustad, bserta tokoh masyarakat. Kami hanya ingin Pamekasan ini kondusif,” ucap Kapolres di depan massa aksi yang diiringi tepuk tangan dan teriakan riuh.
“Oleh karena itu kehadiran rekan-rekan kesini dengan ada pengaduan. Saya terima pengaduan tersebut dan akan kita tindak lanjuti secepat-cepatnya aduan tersebut,” tegas Kapolres Pamekasan.
Setelah Kapolres menemui massa, akhirnya ribuan massa yang mengatasnamakan GUIP itu membubarkan diri dengan tertib. (WF)