Probolinggo, BULETIN.CO.ID – Dalam rangka mengenalkan catur sejak dini, Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kabupaten Probolinggo menggelar “Open Turnamen Catur Cepat G10+3” Tingkat Nasional SD/MI se-Kabupaten Probolinggo Piala H. Andi Suryanto Wibowo, SE., MM. Cup di GOR Sasana Krida Kota Kraksaan, Sabtu dan Minggu (10-11/8/2024).
Untuk hari pertama Sabtu (10/8/2024), turnamen ini diikuti oleh 112 orang peserta tingkat SDMI se-Kabupaten Probolinggo. Sementara untuk hari kedua Minggu (11/8/2024), akan diikuti sekitar 200 peserta umum se-Indonesia.
Open turnamen catur cepat tingkat nasional ini dibuka secara resmi oleh Ketua Pengcab Percasi Kabupaten Probolinggo Andi Suryanto Wibowo yang juga sebagai Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo.
Turut mendampingi perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo, Sekretaris KONI Kabupaten Probolinggo Ervan Yulianto, Forkopimka Kraksaan serta jajaran Pengcab Percasi Kabupaten Probolinggo.
Pembukaan ini ditandai dengan pertandingan eksebisi catur cepa tantara Narayana Mulya Wicaksana atlit Kabupaten Probolinggo juara 2 Kejurprov Catur 2024 melawan Kiarania Ekayana RS atlit Kota Probolinggo juara 2 Kejurnas Catur 2021 di Bangka Belitung dan juara 2 Kejuarnas Catur 2022 di Makasar.
Sementara Ketua Pengcab Percasi Kabupaten Probolinggo Andi Suryanto Wibowo mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menjaring bibit-bibit baru untuk menggantikan senior-senior yang sudah berlaga di tingkat nasional maupun internasional.
“Turnamen ini kami laksanakan selain untuk mencari bibit-bibit baru, kami komitmen bagaimana anak-anak sejak dini usia SD/MI ini bisa mengenal catur. Karena orang-orang terdahulu hanya memikirkan kayu, padahal tidak seperti itu. Dengan catur kita bisa berprestasi dan bisa menjadi orang yang membanggakan daerah kita baik dikancah nasional maupun internasional,” katanya.
Oleh karena itu Andi meminta kepada Disdikdaya Kabupaten Probolinggo maupun Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo agar sekiranya ada beberapa sekolah SD/MI yang fokus kepada kegiatan ekstrakurikuler catur.
“Bagi murid yang mampu bermain bagus, nanti akan kita bina melalui Sekolah Catur Bromo dan tidak dipungut biaya apapun. Saya mohon support dan dukungannya. Alhamdulillah Sekolah Catur Bromo ini sudah mencetak atlit yang handal di Kabupaten Probolinggo. Terbukti kemarin kita mengirim 10 orang atlit binaan Sekolah Catur Bromo, 3 orang atlit ini mendapatkan medali yang nanti akan berlaga lagi di Kejurnas,” jelasnya.
Andi menerangkan tentunya prestasi 3 atlit lolos ke Kejurnas ini bisa menjadi motivasi bersama bagaimana atlit catur Kabupaten Probolinggo bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi.
“Harapan kami dengan adanya open turnamen catur tingkat SD/MI ini bisa mencari bibit baru atlit Kabupaten Probolinggo. Tingkat SD/MI dipilih supaya kita bisa membimbing sejak dini baik itu akhlaknya, karakternya dan prestasinya bisa tercapai semuanya,” harapnya.
Sementara Ketua panitia Ponirin menyampaikan turnamen ini dilatarbelakangi karena sudah semakin ditinggalkannya olahraga catur Kabupaten Probolinggo. Hal ini terbukti anak-anak usia SD/MI sudah banyak yang tidak mau bermain catur dan atlit sudah mulai putus generasinya.
“Sampai sekarang masih ada tiga atlit yang sudah bertaraf internasional dan akan mewakili Jawa Timur dalam PON 2024 bulan depan. Salah satunya ini ada atlit Khairul Anam, Moh Ervan dan Agus Kurniawan. Setelah itu kita kehabisan generasi yang dewasa,” ujarnya.
Menurut Ponirin, turnamen ini bertujuan untuk mengenalkan kepada anak-anak didik tentang olahraga catur. Sebab anak-anak saat ini sudah tidak mau lepas dengan gadget. Padahal gadget disamping ada positifnya juga ada dampak negatif yang luar biasa.
“Kami ingin sedikit mengalihkan perhatian anak-anak dari gadget ke berfikir yang rasional. Karena dengan bermain catur ini anak-anak akan berfikir rasional dan nalarnya akan lebih baik daripada yang lain. Perlu diketahui bermain catur itu ketika kita akan melangkah pasti minimal tiga langkah ke depan pasti sudah akan difikirkan. Harapannya akan muncul atlit-atlit yang berprestasi yang nanti nantinya bisa dibina lebih lanjut di Sekolah Catur Bromo,” pungkasnya. (*)
Pewarta : Sudarsono.