Bondowoso, BULETIN.CO.ID – Bagi wisatawan yang mau menikmati keindahan blue fire Kawah Ijen, saat ini sudah ada moda transportasi umum DAMRI yang melayani pengunjung ke lokasi wisata di Kecamatan Ijen Bondowoso.
Namanya angkutan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Ijen Geopark dengan harga flat jauh dekat hanya Rp 27 ribu.
Menurut Bayu, Driver DAMRI, masyarakat bisa menikmati mode transportasi umum Damri tersebut namun harus memesan tiket terlebih dahulu melalui aplikasi DAMRI APPS.
Harga tiket flat sebesar Rp 27 ribu ini, berlaku bagi semua wisatawan. Baik wisatawan mancanegara atau pun domestik.
“Armadanya ada dua, tiap armada ada 15 seat,” katanya.
Ia menyebutkan, bahwa rute bus DAMRI angkutan KSPN Kawah Ijen ini berangkat dari Terminal Tawang Alun, Jember menuju Bondowoso pada pukul 08.00 dan pukul 20.00.
Kemudian, tiba di Bondowoso sekira pukul 09.15 dan 21.15 WIN, bus DAMRI ini akan menunggu penumpang yang telah memesan tiket di depan Kantor Pengurus Harian Ijen Geopark, atau Alun-alun Ki Bagus Asra.
Perjalanan menuju Kecamatan Ijen berhenti di empat titik pemberhentian. Yakni, pertama Kampung Kopi Kluncing, kemudian Black Lava Plalangan, Kawah Wurung, dan Paltuding Kawah Ijen.
“Sehari kami dua kali, pagi dari kota menuju kecamatan Ijen jam 09.15 dan 21.15. Kemudian, turun dari Ijen ke Tawang Alun itu jam 09.00 dan 14.30. Kita ada bascampnya disana, di Cafe Nak Ijen,” ujarnya.
Sebenarnya, kata Bayu, DAMRI bukan kali pertama DAMRI memberikan moda transportasi khusus ke objek wisata Kawah Ijen. Karena sebelumnya pernah ada, namun sempat berhenti karena pandemi. Covid-19. Padahal saat itu, antusias pengunjung luar biasa, utamanya mahasiswa.
Saat ini akhirnya kembali diaktifkan. Bahkan, di Kabupaten Banyuwangi sendiri sudah berjalan.
“Ini ada program dari pemerintah buat aktifkan lagi, soalnya yang Banyuwangi sudah jalan,” jelasnya.
Ketua Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG) Bondowoso, Tantri Raras Ayuningtyas, mengatakan, sebenarnya semula pemberhentian hanya di titik tertentu.
Namun, akhirnya setelah rapat bersama, muncu empat titik rekomendasi pemberhentian.
“Satu arah ya. Tidak menunggu wisatawan, kasian yang lain. Nanti kan ada bus yang ke dua,” jelasnya.
Ia menjelaskan, hadirnya moda transportasi umum ini sangat memberian dampak positif. Termasuk, ini juga sesuai dengan rekomendasi tim asessor Ijen Geopark, yang memiberikan masukan pentingnya ada trasportasi umum.
“Ini juga akhirnya memberikan dampak positif, karena berjalan sesuai dengan pengenbangan Geo wisata kita di kawasan Ijen Geopark,” pungkasnya.(Nang)