Bondowoso, BULETIN.CO.ID – Legislator muda yang merupakan Seorang anak petani di Bondowoso kembali terpilih menjadi anggota DPRD periode 2024-2029.
H Syamsul Tahar S.Ag terpilih untuk ke tiga kalinya sebagai legislatif dari PKB. Ia mengucapkan sumpah dan janji jabatan bersama-sama anggota dewan lainnya, di Gedung Paripurna DPRD Bondowoso, pada Jum’at (23/8/2024).
Perjalanannya menuju posisi saat ini benar-benar tak mudah. Sebagai kaum perintis bukan pewaris, pria akrab disapa Kak Tahar ini, sungguh berjuang dari nol.
Mulai dari berjuang untuk sekolah, ikut membantu perekonomian keluarga. Setelah lulus sekolah, Tahar muda melanjutkan belajarnya ke Pondok Pesantren Nurul Jadid.
Sebagai seorang anak petani, meski telah menamatkan studinya dengan gelar Sarjana Agama, Tahar tidak malu dengan pekerjaannya yang menjadi seorang pencari rumput untuk kambingnya.
Tahar memang dikenal gigih dalam menyelesaikan pekerjaannya, dari Jurnalis hingga terpilih menjadi Anggota DPRD Bondowoso.
Putra ke dua dari tujuh bersaudara ini merupakan putra seorang petani, di Desa Tanggul Angin, almarhum Abdul Fatah dan Ibu Juhairiyah.
“Saya anak kedua. Saudara saya itu tujuh. Saudara saya semua perempuan. Masih ada yang pertama Siti Latifah, Samsul Tahar, dan bungsu Maria. Sementara yang lain meninggal semua,”akunya.
Perjalanan Tahar di pencalonan periode keduanya ini sangat dramatis, bahkan dirinya nyaris tak lolos di Pileg 2024 kemarin.
Karena adanya temuan kecurangan suara di Dapil nya, Dapil V (Kecamatan Wringin, Tegalampel, Curahdami, dan Pakem).
“Meski bukan suara saya yang berkurang, namun suara caleg lain yang bertambah hingga nyaris tidak mendapatkan kursi,”terangnya.
Sebagai calon incumben, dirinya berada dinomor urut 5 di partainya. Tahar mengaku nomor urut bukanlah segalanya.
“Dengan keyakinan penuh, berkat doa orang tua dan para guru, alhamdulillah saya bisa terpilih kembali,”ujarnya.
Sepulang dari pelantikan, banyak pendukung setia dirinya yang menanti kedatangan Tahar.
Setidaknya ada ratusan orang, 3 mobil berisikan sound system dan satu musik tradisional daul yang mengiringinya dari perempatan Polsek Tegal Ampel hingga ke kediamannya.
“Itu tanpa disuruh, mereka menyambutkan dengan suka cita. Apalah daya, saya tidak bisa membendung para pendukung,” pungkasnya.(Nang)
