Trenggalek, BULETIN.CO.ID – Bencana alam masih terus mengintai wilayah Bumi Menak Sopal. Sabtu (1/4) bencana tanah longsor kembali terjadi di wilayah Desa Kertosono, Kecamatan Panggul. Akibatnya, pagar tembok SDN 2 Kertosono roboh terbawa material longsor. Untuk itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, bersama lintas sektor turun ke lokasi untuk melakukan asesmen awal. “Pada proses ini kami harus hati-hati, karena lokasi masih turun hujan dan kemungkinan bisa terjadi longsor susulan,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek St. Triadi Atmono.
Sebelum terjadinya bencana longsor tersebut didahului hujan deras yang mengguyur lokasi sekitar pukul 13.45. Akibat hujan tersebut membuat kolam penampung air dengan volume 50 meter persegi milik Khoiri, warga sekitar jebol. Akibatnya air meluber ke halaman SDN 2 Kertosono, hingga lima menit berselang membuat pagar tembok di tepi sungai longsor. Setelah mengetahui ada kabar itu, Tim Reaksi Cepat (TSC) BPBD langsung ke lokasi untuk melakukan peninjauan, syukurlah tidak ada korban jiwa,” katanya.
Sedangkan berdasarkan asesmen awal, area yang terdampak longsor dengan tinggi sekitar empat meter, lebar halaman sekitar tiga meter dan panjang sekitar 55 meter. Selain itu BPBD mengimbau agar masyarakat jangan terlebih dahulu menuju lokasi, karena berbahaya. Mengingat tanah di area tersebut masih labil dan berisiko terjadi longsor susulan. “Karena itu hari ini belum bisa dilakukan kerja bakti,” imbuhnya.
Selain itu kewaspadaan masyarakat akan kemungkinan terjadinya bencana ketika hujan harus tetap dilakukan. Sebab itu berpotensi mengakibatkan bencana lainnya. Ini terjadi lantaran wilayah Trenggalek secara keseluruhan masih diguyur hujan. “Karena itu kami selalu memberi imbauan kepada masyarakat terutama di daerah rawan bencana agar selalu waspada. Dan, berdasarkan pantauan kami kerugian akibat longsor di SDN 2 Kertosono sekitar Rp 150 juta, akibat pagar tembok yang roboh,” jelas pria yang juga sebagai Plt Kepala Satpol PPK Trenggalek ini.(junet).