Bondowoso, BULETIN.CO.ID – Pj Bupati Bondowoso tinjau penyaluran bantuan pangan (Bapang) Sebanyak 117.695 warga kurang mampu di tiga Kecamatan.
Bantuan yang diberikan berupa 10 kilogram beras kualitas import untuk masing-masing keluarga. Penyerahannya disalurkan di setiap kantor desa secara langsung.
Untuk memastikan pendistribusian bebas pungli dan tepat sasaran, Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto bersama Kepala Bulog sub Divre Bondowoso-Situbondo, Hesty Retno Kusumastuti, meninjau langsung.
Pada Kamis (30/5/2024) peninjauan dilakukan di tiga kecamatan sekaligus dengan penerima mencapai 157.670 keluarga penerima manfaat (KPN)b . Di antaranya, Kecamatan Bondowoso, Wringin, dan Pakem.
Di tiga kecamatan itu tinjauan dilakukan di sejumlah desa. Secara berurutan, yakni di Desa Pancoran, Kembang, Pakem, Jatisari, dan Wringin.
Menurut Pj Bupati Bambang Soekwanto, pihaknya melakukan itu untuk memastikan bantuan diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan.
Di lain sisi, pihaknya ingin mendengar langsung dari masyarakat bahwa memang tak ada bantuan yang diberikan dengan embel-embel “harus bayar”.
“Ini gratis,” katanya saat sambutan di setiap desa yang didatanginya.
Ia menjelaskan, bantun yang hari ini diberikan merupakan Bapang bulan Mei. Dan dalam waktu beberapa pekan lagi, Bapang akan kembali diberikan untuk periode bulan Juni.
Sementara itu, Kepala Bulog sub Divre Bondowoso-Situbondo, Hesti Hesty Retno Kusumastuti, mengatakan, data penerima ini semuanya dari Pemerintah Pusat. Dalam hal ini, yaitu dari Badan Pangan Nasional.
Namun begitu, agar penyaluran tepat sasaran pihaknya kerap melakukan verifikasi dan validasi.
“Kurang paham (data tahun kapan, red). Tapi intinya kita diminta verval data terus baru kemudian salur. Diupayakan dari kita penerima tahap 1 dan 2 bisa sama,” katanya.
Ia memastikan, jika ditemukan adanya penerima yang mampu, maka akan ada evaluasi.
Karena memang berdasarkan aturan dari Bapanas bahwa Kades bisa mengambil kebijakan untuk melakukan pergantian terhadap penerima yang jika diketahui pindah lokasi, daerah atau wilayah, atau pun sudah mampu bisa digantikan.
Namun, memang sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya masalah atau pun yang signifikan.
“Tapi kita terus monev,” pungkasnya.(Nang)