Malang, BULETIN.CO.ID – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menggelar kegiatan bersama masyarakat di hotel Atria. Dengan di hadiri oleh masing-masing mus rembang tematik Kelurahan dan Kecamatan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk melatih masyarakat dalam mengatasi ketahanan pangan.
Perlu di ketahui urban farming sendiri adalah Kegiatan bercocok tanam, dan berternak di dalam atau sekitar Kota untuk mendapatkan bahan pangan dan kebutuhan lain. Langkah ini di ambil oleh dinas ketahanan pangan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang menjelaskan, bahwa kegiatan di pagi hari ini adalah, urban farming tahun anggaran 2023 -2024. Yang di selenggarakan langsung oleh bidang ketahanan pangan dan pertanian Kota Malang, jelas “Slamet Husnen Hariyadi, SP”.
“Kegiatan urban farming ini di selenggarakan, dalam rangka menjawab, bahwa di Kota Malang ini perkembangannya sungguh luar biasa, baik dari segi pembangunan, infrastruktur, pembangunan akan kebutuhan tempat tinggal, dan juga jumlah penduduk”, jelasnya pada Selasa (8/10/2024).
Dengan bertambahnya jumlah penduduk, lanjut Slamet, baik yang menetap dan pendatang. Yang hadir di Kota Malang berjumlah hampir seratus ribu di tambah dengan penduduk asli Kota Malang sendiri yang kurang lebih berjumlah delapan ratus ribu.
Dari sini lah Dinas ketahanan melihat untuk mencukupi bahan pangan ada di Kota Malang, pihaknya mau tidak mau harus mendatangkan bahan pangan dari luar Kota. Di tambah lagi dukungan dari pasar rakyat yang berjumlah 26 bisa memasok kebutuhan bahan pangan yang ada di masyarakat.
” Kami juga menghimbau kepada masyarakat Malang, bisa memanfaatkan pekarangan rumah yang masih ada, ruang terbuka yang ada, dalam rangka untuk mengoptimalkan, dengan kegiatan pertanian perkotaan dengan sistem urban farming,”imbuhnya.
Urban farming sendiri bisa dilakukan di pot, kemudian hidroponik, maupun bisa menggunakan media alat-alat, bekas kaleng cat yang bisa di manfaat kan.
Pemberdayaan tingkat masyarakat dengan bergotong-royong, sebagai bentuk wujud dalam peningkatan ketahanan pangan tingkat keluarga, Rt, RW, hingga tingkat Kota.
Pelatih urban farming sendiri, sudah di laksanakan pada setiap tahun demi menjaga kestabilan dan juga untuk mencukupi bahan pangan yang ada di Kota Malang. Di dalam urban farming sendiri tidak hanya di latih bertanam saja, namun mereka juga di ajarkan untuk berbudaya ikan dan ternak seperti ayam.
Sehingga harapan nya kebutuhan mereka bisa terintegrasi yang meliputi dari sayur mayur, protein, ikan, ayam, dan telur, bisa cukup terpenuhi.(Irfan)