Bondowoso, BULETIN.CO.ID – Upaya Pemerintah Kabupaten (pemkab) Bondowoso dalam memperkuat layanan dasar masyarakat kembali ditunjukkan melalui kegiatan Serah Terima Kegiatan Peningkatan Layanan Dasar Perumahan dan Keciptakaryaan yang digelar di Balai Desa Curahpoh, Kecamatan Curahdami, Senin (8/12/2025).
Kegiatan ini menjadi salah satu strategi daerah untuk mendukung Program Nasional 3 Juta Rumah sekaligus memastikan masyarakat mendapatkan akses hunian dan pelayanan dasar yang lebih baik.
Berbeda dari seremoni penyerahan bantuan pada umumnya, kegiatan ini menyoroti penguatan ekosistem layanan permukiman secara menyeluruh—mulai dari perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), legalitas HIPPAM, bantuan Sambungan Rumah (SR), hingga apresiasi bagi pengembang yang turut menghadirkan hunian rakyat di Bondowoso.
Sekretaris Daerah Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan bahwa peningkatan layanan dasar bukan sekadar proyek fisik, melainkan investasi jangka panjang untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Layanan dasar adalah kunci peningkatan kesehatan, pencegahan stunting, pengurangan kawasan kumuh, sekaligus pondasi pembangunan berkelanjutan,” tegasnya.
Ia menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur air minum harus dibarengi dengan tata kelola yang kuat agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. Karena itu, keberadaan HIPPAM dinilai sangat penting dalam menjamin keberlanjutan sistem air minum di tingkat desa.
“HIPPAM bukan hanya wadah, tetapi garda terdepan dalam memastikan layanan air minum berjalan efektif, terawat, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, Pemkab Bondowoso menyerahkan secara simbolis 60 unit RTLH dari total 134 unit yang dibangun selama tahun 2025. Dukungan pemerintah juga diperkuat melalui pemberian PBG gratis, Bantuan Sambungan Rumah (SR), serta penghargaan kepada para pengembang yang berkontribusi dalam penyediaan hunian terjangkau.
Langkah ini menunjukkan komitmen daerah untuk membangun ekosistem perumahan yang inklusif, berkualitas, serta selaras dengan penataan ruang yang berkelanjutan.
Tak hanya itu, Sekda juga memberi apresiasi terhadap inovasi Talaswangi—Peta Digital Lahan Sawah yang Dilindungi—yang dikembangkan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang. Inovasi berbasis digital ini dinilai mampu memudahkan masyarakat maupun investor mengakses data peruntukan lahan secara cepat dan akurat.
“Dengan Talaswangi, pembangunan bisa lebih tertib, tepat lokasi, dan menghindari potensi konflik lahan,” jelasnya.
Sekda Rozi mengajak penerima bantuan RTLH dan SR untuk menjaga, merawat, serta memanfaatkan fasilitas tersebut secara optimal. “Jadikan ini sebagai langkah awal memperbaiki kualitas hidup keluarga,” kata Sekda di ahir sambutanya.













