Pamekasan, BULETIN.CO.ID – Sehat itu mahal, itulah ungkapan yang selama ini melekat didalam benak Mohamad Rusdi (33), warga Blumbungan Pamekasan Jawa Timur. Menurutnya, jika seseorang sudah menderita suatu penyakit, maka harta benda yang dimiliki pasti akan dikorbankan untuk berobat.
“Dulu itu warga di sekitar tempat tinggal saya yang penyakitnya parah dan perlu perawatan lama, katakanlah masuk Rumah Sakit, kalau orangnya bukan yang benar-benar kaya, harta itu bisa habis pak. Jual apa saja yang memang bisa dijual kayak hewan ternak, motor atau malah rumah untuk berobat, pokoknya harta itu tidak ada artinya,” ujarnya, Senin (14/11/2022).
Namun, program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah membawa kemudahan-kemudahan baru, dengan adanya JKN-KIS, biaya pelayanan kesehatan bukan lagi menjadi kendala bagi seseorang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas tanpa diskriminasi.
“Kalau sekarang, pokoknya orang sudah punya BPJS (Kepesertaan JKN-KIS) kalau sakit ya tinggal berobat saja ke dokter. Kalau perlu (sesuai indikasi medis) bisa ke rumah sakit sudah tidak usah takut biaya lagi,” imbuhnya.
Untuk itulah, Rusdi memandang pentingnya terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Menurut pegawai swasta di salah satu perusahaan di Pamekasan itu, dengan menjadi peserta JKN-KIS. Setidaknya dapat mengurangi resiko finansial jika menderita suatu penyakit.
“Saya pikir BPJS (Program JKN-KIS) ini sangat penting atau malah sudah jadi kebutuhan. Karena orang kan tidak selalu sehat, nggak tau nanti tiba-tiba sakit. Kalau sakitnya yang ringan-ringan cukup beli obat di warung terus sembuh ya tidak masalah, tapi kalau sakitnya yang perlu biaya tinggi, itu yang repot kalau tidak punya BPJS Kesehatan,” tegasnya.
Mengingat pentingnya jaminan kesehatan, Rusdi menilai bahwa saat ini menjadi peserta JKN-KIS merupakan suatu kebutuhan bagi setiap keluarga. Untuk itu Rusdi juga mengajak seluruh masyarakat agar sadar dengan pentingnya menjadi Peserta JKN-KIS sebagai perlindungan diri dari resiko penyakit yang bisa datang sewaktu-waktu.
“Anggaplah ini untuk jaga-jaga kita. Kalau kita diberi sehat ya syukur. Kan nantinya iuran yang dibayar itu bisa dipakai berobat yang lain. Tapi kalau kita yang sakit ya nanti kita sendiri yang sudah tidak susah lagi berobat.” Pungkasnya.(WF)