Pasuruan, BULETIN.CO.ID – Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Nurkholis mengapresiasi beragam kegiatan yang hingga saat ini terus digencarkan oleh Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (FORDAS) Kabupaten Pasuruan. Sekaligus berharap agar ada keberlanjutan program yang dilakukan secara kontinyu dan terukur.
Dalam forum audiensi bertema “Penguatan Forum Untuk Pengelolaan DAS Berbasis Pentahelix Menuju Kabupaten Pasuruan Penuh Maslahat” tersebut disampaikan tentang beberapa isu penting pengelolaan DAS. Mulai dari konservasi alam melalui pemulihan lahan kritis, pengelolaan sampah, pemberdayaan ekonomi, aktivitas komunikasi dan advokasi hingga efisiensi air tanah dalam.
“Saya meyakini bahwa semua ide kita ini bisa terlaksana. Insyaallah banyak-banyak yang semangat membantu. Apalagi di Kabupaten Pasuruan sumber daya, semua ada,” ujarnya pada hari Senin (7/10/2024).
Bertempat di Auditorium Mpu Sindok, Graha Maslahat Komplek Perkantoran Kabupaten Pasuruan, Pj. Bupati Nurkholis menyambut baik rencana kegiatan launching tanam pohon konservasi. Seraya berharap agar nantinya ada gebrakan yang dapat mengangkat produk lokal Kabupaten Pasuruan. Misalnya, penanaman bibit Mangga Klonal 21 yang dilakukan secara massif di beberapa wilayah.
“Untuk rencana kegiatan launching tanam pohon konservasi bisa ditanam pohon Mangga Alpukat. Mungkin bisa sampai 30 ribu bibit. Teknisnya bisa dibicarakan dengan OPD terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian tentang ketersediaan bibitnya juga potensi lahannya,” imbuhnya didampingi oleh Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Bakti Jati Permana dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Taufiqul Ghony.
Masih dalam agenda yang dihadiri oleh Tim Ahli sekaligus akademisi Universitas Gadjah Mada, Heru Hendrayana, Direktur Yayasan Cempaka dan beberapa Kepala Perangkat Daerah terkait tersebut, Pj. Bupati Nurkholis juga menyerukan tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Tentunya harus dilakukan secara bersama-sama, baik Pemerintah Daerah maupun unsur Pentahelix lainnya. Hal itu merespon paparan hasil riset hidrogeologi di DAS Kedunglarangan yang disampaikan oleh Tim Ahli UGM dan Montpellier University, Perancis.
“Hal paling penting yang harus kita lakukan bersama adalah menjaga kelestarian alam secara berkelanjutan. Bukan berarti harus melarang kegiatan eksplorasi sumber daya alam seperti aktivitas penambangan, misalnya. Tetapi memang alangkah baiknya jika pengerjaannya harus didasarkan kajian dari para ahlinya,” tandasnya.
Sebelumnya dalam laporannya, Ketua FORDAS Kabupaten Pasuruan, Taufiqul Ghony menjabarkan beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Tim FORDAS sepanjang tahun 2024. Khususnya, limitasi waktu mulai Januari hingga September 2024. Tidak terkecuali tentang rencana Bimbingan Teknis (Bimtek) GIS Perusahaan dan Penyedia Jasa Lingkungan terkait Konservasi dan Pembayaran Jasa Lingkungan Hidup (PJLH). Berikut, memperkenalan seluruh Pengurus FORDAS. (Soleh)