Kota Probolinggo, BULETIN.CO.ID – Sampah yang tidak dikelola dengan baik, menjadi problematika serius yang mengancam kelestarian lingkungan hidup dan keberlangsungan mahluk hidup di dalamnya. Mengingat sampah dan pemanasan global memiliki hubungan yang erat. Hal inilah yang disampaikan Penjabat Wali Kota Probolinggo, Nurkholis saat membuka Sosialisasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah, Senin (19/8) di aula Dinas Lingkungan Hidup.
Pengelolaan sampah yang kurang tepat, lanjutnya, akan berdampak pada meningkatnya produksi gas rumah kaca. Seperti masih minimnya kesadaran untuk mendaur ulang sampah, memilah sampah, serta membuang sampah pada tempatnya.
“Maka diharapkan adanya sinergitas antara pemerintah dan masyarakat untuk mengelola sampah. Sehingga membangkitkan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat, melalui ekonomi sirkular. Selaras dengan upaya mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA),” terangnya.
Mengingat kondisi TPA Bestari Kota Probolinggo saat ini sudah penuh. Tentunya memerlukan peran serta seluruh masyarakat dalam mengurangi sampah masuk TPA. Melalui kegiatan ini Nurkholis mengajak agar terjalin komitmen dan kolaborasi berbagai pihak untuk ikut peduli, sekaligus mewujudkan aksi nyata dalam menangani permasalahan sampah. Bersama-sama kembai mewujudkan Kota Probolinggo yang BESTARI (Bersih, Sehat, Tertib, Aman, Rapi dan Indah).
Di hadapan Ketua TP PKK Kecamatan dan Kelurahan se Kota Probolinggo dan perwakilan masyarakat yang menjadi peserta sosialisasi hari ini, Nurkholis menyampaikan harapannya agar semua ikut terlibat dan turun tangan memilah sampah dari sumbernya yakni pada tingkat rumah tangga.
“Dengan membentuk bank sampah unit dan menguatkan bank sampah yang tidak aktif di masing-masing kelurahan. Juga mengikuti pelatihan pembuatan pupuk cair dari sampah organik rumah tangga. Saya yakin, seluruh upaya ini akan berdampak positif dalam mengurangi sampah yang dikirim ke TPA,” harapnya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo Retno Wandansari mengatakan sosialisasi ini diberikan agar para peserta memahami pentingnya bank sampah dan pengurangan sampah melalui pemanfaatan limbah sampah rumah tangga. Sekaligus memberikan pengetahuan dan keterampilan sampah organik melalui komposter POC (pupuk organik cair).
“Melalui kegiatan ini, pengelolaan lingkungan hidup perlu kerjasama. Peserta yang mengikuti kegiatan ini akan menjadi kader yang mau dan mampu dalam pengelolaan lingkungan di wilayah masing-masing. Juga disosialisasikan di tempat masing-masing agar masyarakat turut berperan aktif dalam penanganan sampah,” ujarnya.
Pada kegiatan ini juga diserahkan simbolis komposter pupuk cair organik kepada kader PKK dan perwakilan masyarakat. Dan narasumber yang dihadirkan yakni Ketua TP PKK Kota Probolinggo Rr. Dewi Maharani Nurkholis dan Syaifudin Zuhri selaku Ketua Papesa. (*)
Pewarta : Sudarsono.