Bondowoso, BULETIN.CO.ID -Peresmian Kantor dan Laboratorium PT Mulya Indonesia Timur diwarnai Suasana hangat dan penuh haru.
Bertempat di Jl. Panjaitan, Kelurahan Dabasah, Bondowoso, Jawa Timur, Sabtu (31/5/2025).
Momen penting ini tak hanya menjadi tonggak baru bagi perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan industri kopi, tetapi juga menjadi bentuk kepedulian sosial lewat santunan untuk anak-anak yatim yang turut mewarnai acara tersebut.
Dalam acara yang dihadiri oleh sejumlah perwakilan pejabat daerah, anggota DPRD, Perhutani, mitra bisnis, petani kopi, hingga tokoh masyarakat dan ulama, PT Mulya Indonesia Timur menunjukkan komitmennya dalam memperkuat riset dan pengembangan produk kopi lokal. Perusahaan ini tak sekadar membangun infrastruktur, tetapi juga merancang masa depan kopi Bondowoso agar mampu bersaing di panggung global.
Direktur Utama PT Mulya Indonesia Timur, Mulyadi, dalam sambutannya menegaskan bahwa kehadiran kantor dan laboratorium baru ini merupakan langkah strategis dalam membangun industri kopi yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing tinggi.
“Kami tidak hanya ingin menjadi pelaku industri, tetapi juga mitra sejati bagi petani dan komunitas lokal. Tujuan kami jelas, untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga kualitas kopi Bondowoso tetap prima,” tegas pria asal Mangli Wetan, Tapen tersebut.
Laboratorium yang diresmikan ini dipersiapkan sebagai pusat penelitian kualitas biji kopi, pengujian cita rasa, serta inovasi teknologi pascapanen yang ramah lingkungan. Dilengkapi dengan peralatan modern untuk analisis mutu dan kontrol kualitas, laboratorium ini diharapkan menjadi pusat unggulan dalam memperbaiki rantai nilai kopi lokal.
Sementara itu, kantor yang dibangun dengan konsep menyerupai kafe modern tak hanya berfungsi sebagai pusat operasional, tetapi juga dirancang sebagai ruang pelatihan bagi petani dan pelaku UMKM kopi. Tempat ini menjadi simbol keterbukaan, kolaborasi, dan inovasi dalam pengembangan industri kopi dari hulu hingga hilir.
PT Mulya Indonesia Timur juga tengah mengembangkan lahan kopi di kawasan Kecamatan Ijen. Mulyadi menyatakan bahwa penguatan kopi Bondowoso membutuhkan kerja sama lintas sektor dan upaya bersama.
“Masih banyak PR yang harus kita tuntaskan bersama. Utamanya soal menjaga kwalitas dan kontrol arus masuk dan keluar perdagangan kopi. Tentu pemerintah daerah yang memiliki wewenang dalam mengatur industri ini,” tutupnya.(Nang)












