Bogor, BULETIN.CO.ID – Relawan Bogor Bangkit Kab Bogor akan mentargetkan 2.000 suara per desa untuk Paslon Bupati nomor urut 01 Rudy Susmanto dan Ade Rohendi dalam pilkada 27 November 2024 nanti.
Hal itu diungkapkan Ketua Bogor Bangkit H.Sulistianto saat menyambut kedatangan Cabub Rudy Susmanto di markas Merpati Putih Cabang Khusus Jayadiningrat, Cibinong, Rabu (9/10).
“Kami berharap, apabila Rudy Susmanto diberi amanah oleh warga masyarakat Kabupaten Bogor untuk menjadi Bupati Bogor nanti, harus berjanji akan menghindari korupsi,” kata Sulistianto.
Pihaknya juga akan mendukung sepenuhnya tanpa berharap apapun selain agar menjadi Bupati Bogor kebanggaan masyarakat.
Lebih jauh di hadapan ratusan anggota Bogor Bangkit yang hadir, dirinya menekankan agar anggota Bogor Bangkit jangan berbohong,
“dan jangan menusuk dari belakang,” pinta H. Sulistianto.
Terpisah, pada kesempatan itu Rudy Susmanto menyebutkan bahwa para senior yang berkumpul dalam kegiatan tersebut merupakan para pejuang, bahkan banyak yang pernah bertugas di Timur-timur.
Rudy bertutur dia yang anak seorang anggota TNI Kopasus menyebutkan, bahwa nama Susmanto sendiri merupakan penanda saat dia lahir sekitar Agustus 1985 saat Kopasus berganti nama menjadi Kopasanda.
Sementara itu Rudy juga menerangkan, bahwa dirinya sebenarnya memperoleh suara terbanyak sebagai caleg 2024 dan berpeluang besar terpilih menjadi ketua DPRD kembali.
“Namun saya dipanggil Prabowo untuk ditugaskan maju sebagai Bupati Bogor, karena beliau ingin masyarakat Bogor yang telah mendukungnya dalam 4 kali pemilu tidak ada yang miskin dan tidak ada yang tidak bisa sekolah,” ujarnya.
Selanjutnya, Kata Rudy Prabowo berpesan agar ada percepatan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bogor dan diingatkan agar tidak melakukan korupsi.
Meski demikian Rudy berjanji akan melaksanakan program pembangunan sesuai dukungan anggaran yang ada. Menurutnya kalau membangun tanpa mempertimbangkan anggaran yang ada, semua hanya akan menimbulkan korupsi.
“Misalnya, kalau harus membangun satu puskesmas per desa, tempat pemakaman umum per desa, menaikkan honor dari 20.000 guru honor yang ada maka untuk 400 lebih desa sudah akan memakan anggaran sekitar Rp 6 Triliun, sedangkan PAD Kabupaten Bogor saat ini baru sekitar Rp 12 T, sehingga bakal kurang,” jelasnya.
“Sebab 20 persen anggaran harus dialokasikan untuk pendidikan. Jadi kita berjanji ke masyarakat, yang sekiranya bisa kita laksanakan,” imbuhnya.
Untuk menyiasati kekurangan anggaran tersebut Rudy mengambil contoh, Kota Solo yang bukan hanya mengandalkan APBD tapi juga mengundang APBN.
“Momentum keberadaan Pak Prabowo yang tinggal di Bogor harus kita manfaatkan sebagai momentum untuk membangun Bogor,” tandasnya.
Pewarta : Jon Piter