Rembang, BULETIN.CO.ID – Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) lahir dari semangat kemanusiaan pasca-kemerdekaan Republik Indonesia. Atas perintah Presiden Soekarno, Badan Palang Merah Nasional dibentuk pada 3 September 1945 dan secara resmi berdiri pada 17 September 1945, dengan peran sentral membantu korban perang revolusi.
Seiring perjalanan waktu, relawan PMI berkembang menjadi tulang punggung aksi kemanusiaan di Indonesia. PMI mendapatkan pengakuan internasional pada tahun 1950. Sementara itu, tanggal 26 Desember ditetapkan sebagai Hari Relawan PMI, untuk mengenang jasa para relawan dalam tragedi gempa dan Tsunami Aceh tahun 2004.
Koordinator Tenaga Sukarela (TSR) PMI Kabupaten Rembang, Nurul Anwar, mengatakan bahwa relawan merupakan ujung tombak dan garda terdepan dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan yang diamanahkan oleh Markas PMI.
“Relawan selalu hadir di saat-saat paling kritis, membawa misi kemanusiaan tanpa pamrih,” ujar Nurul Anwar kepada buletin.co.id, Senin (22/12/2025).
Ia mengingatkan kembali peristiwa gempa dan Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 sekitar pukul 07.58 WIB, dengan kekuatan 9,3 Skala Richter yang disusul gelombang Tsunami setinggi hingga 30 meter menurut data Bank Dunia.
Bencana tersebut menewaskan sekitar 169 ribu jiwa dan menyebabkan ratusan ribu warga kehilangan tempat tinggal serta harta benda.
“Satu tahun setelah tragedi itu, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan tanggal 26 Desember sebagai Hari Relawan PMI,” jelasnya.
Nurul Anwar juga menyampaikan bahwa relawan PMI Kabupaten Rembang turut berperan aktif dalam berbagai bencana nasional, seperti gempa bumi Yogyakarta dan Bantul tahun 2006, serta erupsi Gunung Merapi pada 2006 dan 2010. Dalam peristiwa tersebut, dua relawan PMI gugur saat bertugas di Rumah Lindung Darurat (Rulinda).
Sebagai bentuk penghormatan dan refleksi pengabdian, TSR PMI Kabupaten Rembang menggelar Sarasehan Relawan sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-3 TSR PMI, yang berlangsung pada Minggu (21/12/2025) di objek wisata alam Stone Garden Lembah Manah, Desa Sanetan, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang.
Dalam kegiatan tersebut, turut digaungkan salam relawan PMI, “SIAMO TUTTI FRATELLI” yang berarti kita semua bersaudara, serta “INTER ARMA CARITAS”, yang bermakna bantuan kemanusiaan dalam kondisi gawat atau peperangan.
“Selamat HUT Ke-3 Relawan TSR PMI. Semoga tetap semangat membangun kebersamaan dan kepedulian sesama demi kemanusiaan. Logis dalam berpikir, lugas dalam berbicara, tangkas dalam bertindak, dan tuntas dalam tugas,” pungkasnya.
Diketahui, relawan PMI terdiri dari empat unsur, yakni Korps Suka Rela (KSR), Tenaga Suka Rela (TSR), Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT), dan Donor Darah Sukarela (DDS). Keempatnya menjadi kekuatan utama PMI dalam mengabdi dan mendarma-bhaktikan diri bagi kemanusiaan.










