Scroll untuk baca artikel
News

Sebanyak 124 Guru SD di Bondowoso Berhasil Lulus Program Guru Penggerak

×

Sebanyak 124 Guru SD di Bondowoso Berhasil Lulus Program Guru Penggerak

Sebarkan artikel ini
Sugiono Eksantoso
Sugiono Eksantoso, Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso. (Foto: Nang/Buletin)

Bondowoso, BULETIN.CO.ID – Perubahan drastis terjadi dibidang pendidikan sejak masuknya Sugiono Eksantoso sebagai Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso.

Sebelumya tidak ada satupun guru SD yang lulus mengikuti program guru penggerak dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Tepatnya pada tahun 2022, setelah pergantian Kepala Dinas Pendidikan yang dipimpin oleh Sugiono Eksantoso, sebanyak 124 Guru SD telah dinyatakan lulus dalam program besutan Menteri Nadiem Makarim ini.

“Sejak saya masuk di sini belum ada. Dari 2019 belum ada. Baru di tahun 2022 Alhamdulillah sebanyak 124 Guru telah dinyatakan lulus program guru penggerak oleh Bapak Nadiem Makarim,” ungkap Kepada Dinas Pendidikan Bondowoso Sugiono Eksantoso, Kamis (26/12/2022) lalu.

Kadispendik Sugiono Eksantoso bersyukur dorongan semangat yang Ia berikan kepada guru-guru untuk mengikuti program guru penggerak berjalan dengan sukses. Mengingat peran guru jebolan program guru penggerak memiliki peran vital dalam perkembangan pendidikan di Bumi Ki Ronggo.

BACA JUGA :
Terduga Pelaku Penusukan Siswa SMP di Grujugan Bondowoso Diduga Korban Bullying

Mantan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Bondowoso – Situbondo ini menjelaskan, output program guru penggerak akan memberikan inovasi besar dalam proses transfer ilmu kepada peserta didik. Karena lulusan program guru penggerak benar-benar telah digembleng oleh Kemendikbud selama 9 bulan lamanya. Mereka mengikuti pelatihan baik melalui daring dan luring.

“Mulai dari seleksi administrasi, pendampingan, pembuatan alat pembelajaran, praktek pembelajaran. Melalui online tiap hari daring, hampir 5 jam dalam sehari, sementara lokakarya di Bondowoso. Pendamping dari pusat dan daerah. Jadi hasilnya mereka telah menguasai betul metode pembelajaran yang terbaru yang semuanya sudah serba digital. Mereka bisa membuat pendekatan pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan kurikulum merdeka,” jelas pria kelahiran Kota Santri Situbondo ini.

BACA JUGA :
Berbagi Pengalaman, Babinsa Koramil Grujugan Komsos Bersama Tukang Kayu

Sugiono berharap kepada 124 Guru yang telah menyandang status sebagai guru penggerak diharapkan segera berbagi ilmu yang didapat dalam pelatihan kepada guru yang lain di sekolah mereka masing-masing. Mereka diharapkan menjadi motivator sekaligus inovator di tempat dimana mengabdikan diri untuk dunia pendidikan.

“Dengan lulus program ini pula ke 124 Guru itu bisa menjadi Kepala Sekolah tanpa tes. Tinggal hanya nunggu giliran saja,” harapnya.

Keinginan kuat para guru mengikuti program sekolah penggerak timbul sejak Dispendik memberikan penghargaan kepada guru dan seluruh elemen sekolah yang berprestasi dalam ajang penghargaan kinerja tahunan yang disebut Disdik Award. Menurut Sugiono, Disdik Award inilah yang menjadi cikal bakal para pendidik di Bondowoso memiliki ghiroh lebih tinggi untuk memajukan pendidikan Bondowoso.

BACA JUGA :
Bagian Perekonomian Pemkab Bondowoso Gunakan DBHCHT untuk Sinkronisasi Program

“Karena guru memang perlu perlu didorong dengan cara yang tepat. Dan itu saya mulai dengan Disdik award untuk menilai mulai dari staf, tata usaha, guru sampai ke pengawas kita nilai. Semata-mata gara mereka giat dalam bekerja,” ucapnya.

Berkat dorongan melalui kebijakan yang Sugino buat, Bondowoso keluar sebagai Kabupaten dengan pendaftae terbanyak ke tiga se Jatim.

“Meski tidak semuanya bisa lulus. Minimal sudah berjuang untuk bisa jadi lebih baik,” pungkas Kedispendik yang pernah dinobatkan sebagai juara 1 guru penggerak oleh Gubernur Jatim ini.(Nang)

**) IIkuti berita terbaru BULETIN.CO.ID di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.