Rembang, BULETIN.CO.ID– Tahun ini SMP PGRI Pancur tidak mampu menyerap banyak siswa baru. Jumlah ini tentu dinilai sangat ironis dibanding sekolah-sekolah lain yang kebanjiran siswa baru.
Kondisi Sekolah SMP PGRI Pancur
Pasalnya, berada di kawasan Jalan Jatirogo – Pancur Kecamatan Pancur, Rembang, Jawa Tengah sepi peminat bahkan tahun ini hanya mampu menyerap 1 siswa baru.
Kepala SMP PGRI Pancur Prihatin Suryaningsih S.Pd, Gr. (35) mengatakan, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tahun ini mengalami penurunan secara signifikan bahkan hanya mendapatkan siswa sebanyak 1 orang.
Suryaningsih menjabat Kepala Sekolah SMP PGRI Pancur sejak 17 Desember 2024. Dia menggantikan Kepala Sekolah yang sudah purna tugas.
Awal berdirinya SMP PGRI Pancur Sejak Tahun 1979 lokasi awal berada di samping kecamatan pancur pada tahun 2017 pindah di depan kecamatan pancur, bangunan ini dulu pernah ditempati Puskesmas pancur dan tanah ini milik dari Pemkab. Kepala Sekolah pertama Sofiyan (32) pada tahun 1979 – 2010 dulunya pernah menjadi sekolah yang paling banyak peminatnya dikarenakan dulunya belum banyak sekolah SMP Negeri yang berada disana, kemudian digantikan pak Mukanif dari tahun 2011 – 2019, digantikan Firtri dari tahun 2019 -2022, kemudian Sukadi dari tahun 2022-2024 dan yang terakir saya ini. Pungkasnya
“Pertama progam KB Keluarga Berencana yang sukses sehingga mengakibatkan jumlah murid yang berkurang di daerah tersebut, sarana dan prasarana sekolah kita belum memadai. Banyak masyarakat yang mendaftar anaknya untuk masuk di sekolah Negeri dengan alasan kalau masuk sekolah Negeri gratis tidak ada biaya iuran setiap bulannya, ditambah lagi dengan fasilitasnya yang menunjang seperti sarana dan prasarana didalam kegiatan belajar mengajar (KBM) disekolah, padahal disekolah kami pun tidak dipungut biaya SPP dan uang gedung bahkan menggratiskan seragam OSIS dan Olahraga” ujar Suryaningsih kepada wartawan Buletin.co.id di ruangannya, Senin (14/7/2025).
Selain itu lanjutnya, penurunan Jumlah peminat di SMP PGRI Pancur ini juga karena banyaknya saingan sekolah swasta lain dan pondok pesantren yang berada di daerah tersebut.
Sambungnya, meski jumlah siswa yang ada saat ini tidak tidak begitu banyak untuk kelas VIII 2 siswa dan kelas IX 6 siswa, pihaknya tetap memberlakukan pembelajaran.
“Karena siswa kita sebagian besar ekonomi orang tuanya menengah ke bawah dan untuk sekolah dasarnya, pun siswa juga sedikit,” terangnya.
“Meski jumlah siswa sangat minim, kami terus berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pendidikan, agar supaya mutu pendidikan khususnya yang ada didalam lingkungan sekolah kami dapat lebih baik lagi,”ujarnya.
Sementara itu Aprilia Nurrohmah (14) selaku siswa kelas VIII SMP PGRI Pancur mengatakan di SMP PGRI Pancur enak,fleksibel, nyaman untuk bersekolah dan untuk SPP seragam juga gratis.
Harapanya sekolah yang sudah memberikan manfaat ini yang berada di pinggir pantura Pancur – Jatirogo ini masih mendapat perhatian bisa bermanfaat dan dipercayai kembali kepada masyarakat kususnya masyarakat dari Kabupaten Rembang dan sekitarnya.
(Read One)