Bondowoso, BULETIN.CO.ID – Status Unesco Global Geopark yang kini diraih oleh Pemerintah Daerah Bondowoso melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga, terancam dicabut jika tidak mengalami perubahan dan manfaat yang baik bagi sektor Pariwisata dan perkembangan ekonomi.
Kendati Ijen Geopark menjadi skala prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), namun Pemerintah Daerah Bondowoso justru tidak mendongkrak Anggaran untuk Ijen Geopark pada tahun 2023 mendatang.
Kepala Dinas Pariwisata,Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga (Disparbudpora) Bondowoso, Mulyadi membenarkan bahwa tidak ada anggaran yang melekat pada pengurus harian Ijen Geopark (PHIG), melainkan hanya anggaran honorarium.
” Untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat tidak ada, mungkin tim anggaran memiliki pemikiran lain dengan pola kroskating” jelasnya, rabu (28/12/2022).
Mulyadi berharap, sejumlah OPD terkait, agar terus membantu kegiatan yang dilakukan PHIG, untuk mempertahankan status UGG yang menurutnya tidak melekat selamanya, sebab akan dievalusai setiap dua tahun sekali.
” Seharusnya ada anggaran untuk pemgembangan sektor pariwisata, tapi kalau tidak ada mau bagaimana lagi “. Imbunya.
Namun, Karena melihat anggaran yang dipangkas, dia mengaku akan berupaya mencari sumber anggaran yang lain. Seperti alokasi CSR sejumlah perusahaan, termasuk anggaran dari Pusat dan Provinsi. “Namanya penanggung jawab daerah, seharusnya anggaran dari daerah,” pungkasnya.(Nang)