Scroll untuk baca artikel
Berita

‎Tiga Tahun Berjalan, Mal Pelayanan Publik Rembang Dinilai Baik, Namun Masih Terkendala Listrik dan Sarana Pendukung

×

‎Tiga Tahun Berjalan, Mal Pelayanan Publik Rembang Dinilai Baik, Namun Masih Terkendala Listrik dan Sarana Pendukung

Sebarkan artikel ini
Rembang

Rembang, BULETIN.CO.ID – Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Rembang yang telah beroperasi kurang lebih selama tiga tahun dinilai telah memberikan pelayanan yang cukup baik kepada masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Budiyono selaku Kepala Mal Pelayanan Publik (MPP) saat diwawancarai wartawan Buletin.co.id, Rabu (5/11/2025) di kantornya.

‎Budiyono memaparkan bahwa pelayanan publik yang ada di MPP saat ini secara keseluruhan sudah berjalan baik jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun demikian, ia mengakui masih terdapat sejumlah kendala yang belum dapat teratasi secara optimal, terutama terkait gangguan listrik yang berdampak pada terhentinya seluruh aktivitas pelayanan.

‎Menurutnya, saat terjadi pemadaman listrik, masyarakat yang datang dari berbagai daerah seperti Kragan, Sarang Bulu, Sumber dan daerah lainya terpaksa harus menunda pengurusan administrasi dan kembali lagi di hari berikutnya atau menunggu hingga listrik menyala kembali. Kondisi tersebut disayangkan karena menghambat pelayanan yang seharusnya diterima masyarakat dengan mudah dan cepat.

‎“Listrik apabila mati lampu, semua kegiatan aktivitas yang dilakukan menjadi berhenti untuk diberikan ke masyarakat. Saya menyayangkan yang rumahnya jauh-jauh sudah datang untuk mengurus segala administrasinya harus terkendala akibat mati listrik,” ujarnya.

‎Untuk mengantisipasi hal tersebut, Budiyono menekankan pentingnya pengadaan genset, pembangunan rumah genset, serta perawatan berkala agar pelayanan tetap berjalan meskipun terjadi pemadaman. Ia menjelaskan bahwa pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan PLN mengenai kendala tersebut, dan pihak PLN menyarankan penggunaan layanan PLN Premium, sehingga MPP tetap bisa beroperasi saat listrik padam.

‎Selain kendala listrik, MPP juga masih menghadapi keterbatasan lahan parkir. Budiyono menyebut kapasitas parkir yang tersedia saat ini bahkan belum mencukupi kebutuhan karyawan dari berbagai instansi, terlebih ketika masyarakat datang dalam jumlah banyak pada waktu bersamaan.

‎“Kami juga menyarankan rehab perawatan gedung terkait parkir yang masih kurang. Untuk karyawan saja hampir belum terpenuhi, belum ditambahkan dengan masyarakat yang hadir,” jelasnya.

‎Masalah lain yang masih menjadi perhatian adalah kondisi talang air yang kadang bocor saat musim hujan, sehingga air menggenang dan membuat lantai licin. Meski sebagian telah tertangani, ia mengakui perbaikan masih belum sepenuhnya optimal.

‎Budiyono menambahkan, keterbatasan anggaran menjadi salah satu hambatan utama dalam penyelesaian persoalan tersebut. Anggaran yang ada saat ini hanya mencukupi untuk operasional harian, sedangkan kebutuhan pembangunan, rehabilitasi, maupun pembelian genset dan paket PLN Premium belum dapat terakomodasi karena belum tersedia dalam alokasi anggaran.

‎“Terkadang beban anggaran yang sudah diajukan sebelumnya belum cukup untuk pembenahan atau perawatan gedung, rehab lahan parkir, dan pembelian genset maupun membeli paket PLN Premium,” imbuhnya.

‎Ia berharap, ke depan pemerintah daerah dapat memberikan dukungan anggaran yang memadai agar berbagai pembenahan dapat terealisasi. Dengan demikian, pelayanan publik di MPP dapat berjalan lebih optimal sesuai harapan masyarakat.

‎“Harapannya saya agar anggaran untuk rehab gedung, antisipasi listrik mati baik Premium, pengadaan genset maupun pembelian paket PLN Premium yang relatif lebih mahal, serta pengadaan lahan parkir yang lebih luas, itu ada untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat,” pungkasnya.

**) IIkuti berita terbaru BULETIN.CO.ID di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.
BACA JUGA :
Satu Do’a Satu Indonesia, Pemuda dan Santri Rembang Bersatu di Hari Santri dan Sumpah Pemuda‎