Pasuruan, BULETIN .CO.ID – UPT LKD Kabupaten Pasuruan kembali menggelar pelatihan ketenagakerjaan bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan alias pengangguran.
Kali ini, total ada 7 paket pelatihan yang digelar, diantaranya pelatihan operator forklift, service kendaraan roda dua, otomotif, pembuatan roti kue, menjahit, bordir dan pelatihan tata rias.
Kepala UPT LKD Kabupaten Pasuruan, Umiasih Indrawati menjelaskan pelatihan dilaksanakan sejak 9 september lalu dan selesai 14 oktober mendatang.
Selama pelatihan, para peserta akan mendapatkan beberapa fasilitas seperti seragam, alat tulis kantor (ATK), snack dan konsumsi makan 1X sehari serta uang transport sebesar Rp 60 ribu/hari.
“Seperti pelatihan menjahit dan bordir, kita berikan kain dan nanti ketika sudah jadi pakaian, boleh dibawa pulang. Termasuk pembuatan roti dan kue, nantinya juga bisa dibawa pulang,” kata Umi saat ditemui di kantornya, Selasa (17/9/2024).
Untuk bisa menjadi peserta pelatihan syaratnya cukup mudah. Yakni berKTP Kabupaten Pasuruan, belum bekerja serta mempunyai keterangan AK1 yang diterbitkan oleh Dinas Ketenagakerjaan setempat.
Menurut Umiasih, jumlah pendaftar selalu membludak. Namun lantaran disesuaikan dengan pagu yang telah ditetapkan, maka jumlah peserta yang mengikuti 7 pelatihan totalnya mencapai 144 orang.
“Kalau yang daftar ya banyak sekali. Tapi penetapannya berdasarkan pagu dan kesesuaian anggaran. Jadi totalnya 144 orang. Rata-rata 20 orang per jenis pelatihan,” ucapnya.
Nantinya, Umiasih berharap kepada peserta untuk bisa menyerap semua ilmu yang diberikan oleh para instruktur. Terlebih pasca selesai pelatihan, para peserta bisa semangat untuk membuat usaha dari jenis pelatihan yang diikuti.
“Kalau operator forklift bisa melamar pekerjaan di perusahaan. Karena banyak yang memerlukan. Sedangkan yang lain seperti membuat kue, menjahit itu bisa dicoba di rumah dan menerima pesanan orang,” terangnya.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Rini (45) mengaku senang mengikuti pelatihan. Sebab ia mengaku suka membuat kue tapi belum punya ilmu yang mumpuni, dan kini ia harus berjuang setelah suaminya meninggal dunia, beberapa waktu lalu.
“Mencoba peruntungan, karena suami meninggal dan anak saya banyak. Mudah-mudahan dengan mengikuti pelatihan ini, ada rejeki buat saya buka usaha kue dan roti,” ungkapnya. (Solehudin)