Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Wamen BUMN Tinjau Pabrik Kopi di Ijen Bondowoso, Dorong Kolaborasi Petani dan BUMN untuk Ekspor

×

Wamen BUMN Tinjau Pabrik Kopi di Ijen Bondowoso, Dorong Kolaborasi Petani dan BUMN untuk Ekspor

Sebarkan artikel ini
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo saat memberikan keterangan kepada wartawan, Rabu,04/06/2025.(Foto:Nang/BULETIN)

Bondowoso, BULETIN.CO.ID — Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, meninjau langsung pengolahan kopi di pabrik Java Coffee Estate yang dikelola oleh Unit Kerjasama Operasi (KSO) PTPN IV PalmCo dan PTPN I SupportingCo di kawasan Ijen, Jawa Timur, Selasa (03/06/2025).

Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat implementasi program pemanfaatan lahan milik Perhutani dan PTPN yang dikembangkan melalui kerja sama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Program ini merupakan bagian dari inisiatif Project Management Office (PMO) yang mengintegrasikan produksi kopi rakyat dengan pembinaan dan penyerapan hasil oleh BUMN.

“Melalui kerja sama ini, masyarakat menanam kopi di lahan Perhutani, dibina oleh PTPN, lalu hasilnya dibeli untuk diolah dan dijual dengan nilai tambah tinggi. Ini memberikan keuntungan lebih bagi petani dibandingkan bertani secara tradisional,” ujar Kartika.

BACA JUGA :
Barang Bukti dari 102 Perkara Inkrah Dimusnahkan Kejaksaan Negeri Bondowoso

Ia menambahkan, kopi dari kawasan Ijen memiliki potensi besar di pasar ekspor. “Kami yakin brand Kopi Ijen ini sangat menjanjikan untuk pasar internasional,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Holding Perkebunan PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, didampingi Dirut PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, mengungkapkan bahwa produksi kopi tahunan mencapai 825 ribu kilogram, dengan 80 persen di antaranya diekspor. Untuk mendongkrak produktivitas, pihaknya akan melakukan program tanam ulang di kebun-kebun milik PTPN.

BACA JUGA :
Ratusan Peserta Kontes Burung Berkicau Meriahkan HUT Satpol PP Bondowoso ke-73

“Mulai tahun ini, kami ditugaskan Kementerian untuk membantu meningkatkan pendapatan petani. Kopi rakyat akan kami olah dan dorong untuk ekspor,” jelas Abdul Ghani.

Sementara itu, Plt Direktur Utama Perum Perhutani, Natalas Anis Harjanto, menyatakan bahwa dari total 80 ribu hektare lahan Perhutani di Bondowoso, 10 ribu hektare sudah digunakan untuk penanaman kopi, dan 6 ribu hektare di antaranya telah masuk dalam program PMO.

“Ke depan, lahan untuk PMO akan ditingkatkan hingga sekitar 43 ribu hektare,” katanya.

BACA JUGA :
Pastikan Kelancaran Pemilu, Pj Bupati Lakukan Monitoring Logistik 2024

Terkait upaya pelestarian lingkungan, Perhutani menerapkan pola agroforestri, yakni menanam kopi di bawah tegakan pohon tanpa melakukan penebangan. “Dengan pola ini, pohon tetap terjaga dan kopi tumbuh di bawahnya, sehingga ekosistem tetap lestari dan risiko banjir bisa ditekan,” pungkas Natalas.

Pantauan di lokasi, Wamen BUMN juga turut serta memetik kopi secara simbolis di Petak 83 RPH Blawan BKPH Sukosari serta mengunjungi kebun kopi Kalisat Jampit yang dikelola oleh KSO PTPN IV.

**) IIkuti berita terbaru BULETIN.CO.ID di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.