Rembang, BULETIN.CO.ID – Maraknya keluhan dari pengguna sepeda motor akibat bahan bakar jenis Pertalite dan Pertamax yang diduga bercampur dengan zat lain seperti etanol atau zat lainya membuat masyarakat kini mulai beralih ke bensin eceran sebagai alternatif. Fenomena ini semakin banyak ditemui di sejumlah wilayah, terutama di pedesaan, termasuk di Kabupaten Rembang.
Bukan tanpa alasan, Dwi (34) pengguna sepeda motor dan pemilik toko “DWI MEKAR JAYA” mengatakan merasa lebih aman membeli bensin eceran karena bisa melihat langsung kualitas bahan bakar sebelum digunakan. Salah satunya Dwi (34) Pemilik usaha isi ulang air minum dan sekaligus penjual bensin atau BBM eceran, warga Desa Sumberjo, Rembang. Ia menegaskan bahwa kualitas bahan bakar harus menjadi perhatian utama bagi para pengguna kendaraan bermotor, termasuk saya sendiri. jikalau tidak ingin motornya bermasalah.
“Saya sangat hati-hati memilih bahan bakar, apalagi buat motor saya sendiri. Saya melihat dulu ketika beli dipom bensin bagus ndak, kalau tidak bagus saya langsung beralih pindah ke pom lainya untuk mencari kuwalitas BBM yang terbaik untuk digunakan, Bagi saya Kualitas bensin itu nomor satu mas. Kalau dicampur, itu pasti kelihatan kok. Biasanya bahan bakar yang dicampur tidak bisa menyatu,ada endapanya apalagi kalau ditaruh dalam botol, jadi jelas banget kelihatan transparansinya,” Itu saya cek dulu mas. ujarnya saat ditemui wartawan buletin.co.id, Kamis malam (6 November 2025).
Keluhan serupa juga disampaikan Yuni, Warga desa Sumberjo Rembang, salah satu konsumen yang mengaku lebih percaya memakai bensin eceran. Menurutnya, sejak memakai bensin dari SPBU ia pernah mengalami kerusakan pada sepeda motornya akibat diduga kualitas bahan bakar yang buruk.
“Saya pernah mengalami motor tiba-tiba brebet gara-gara isi Pertalite dan Pertamax pun juga sama. Sejak itu saya beralih ke bensin eceran, soalnya bisa langsung lihat sendiri kondisi bensinnya. Mending pakai bensin eceran saja mas,” ungkapnya.
Di sejumlah titik, lapak bensin eceran kini kembali ramai, terutama karena pembeli bisa memeriksa kejernihan bahan bakar dan memastikan tidak ada campuran mencurigakan. Beberapa warga menyebutkan, bensin dari SPBU kadang tampak lebih keruh atau berbusa,ketika motor mengalami kerusakan bahan bakarnya pasti ada endapanya ketika ditaruh di dalam botol sehingga menimbulkan keraguan.
Sementara itu, para pemilik bengkel di Rembang tercatat beberapa pekan terakhir kebanjiran motor dengan kasus serupa: mesin sulit dinyalakan, brebet saat digas, hingga mati mendadak saat dikendarai. Dugaan paling kuat, bahan bakar yang tercampur air atau zat lain menyebabkan sistem pembakaran terganggu. Ujar Sony (pemilik sekaligus mekanik bengkel sepeda motor).
Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak SPBU maupun instansi terkait, fenomena ini membuat masyarakat semakin selektif dalam membeli bahan bakar. Para pengguna kendaraan kini menuntut transparansi kualitas BBM, sementara sebagian lainnya memilih kembali ke metode lama: membeli bensin botolan, tapi dinilai lebih meyakinkan bensin eceran secara visual.
Kasus ini menjadi catatan penting bagi pihak berwenang PERTAMINA untuk melakukan pengawasan terhadap distribusi BBM di lapangan, demi menjaga keamanan mesin kendaraan dan kepercayaan masyarakat.
Warga Rembang Lebih Memilih Isi BBM Eceran Ketimbang di SPBU Pertamina
Editor3 min baca











