Bondowoso, BULETIN.CO.ID – Kamis (9/03/2023) bertempat di aula SMPN 7 Bondowoso, Guru dan Kepala Sekolah di lingkungan Sub Rayon 02 mengikuti sesi presentasi dan wawancara lomba inovasi media pembelajaran dan best practice.
Acara dimulai pukul 08.00 dan dibuka langsung oleh ketua Sub Rayon 02, Dahlan Effendi, Kepala SMPN 2 Bondowoso didampingi Sekretaris Sub Rayon 02, Sarbini, Kepala SMPN 7 Bondowoso.
Dalam sambutannya Dahlan menyampaikan apresiasi atas antusiasme guru dan kepala sekolah mengikuti seleksi.
“Kita menginginkan yang terbaik bagi Sub Rayon 02 sehingga proses seleksi ini kita jadikan kesempatan juga untuk saling berbagi dan saling menginspirasi. Semoga Sub Rayon 02 kembali berjaya di acara puncak Disdik Award bulan Mei nanti”, ungkap Kepala Sekolah yang juga dikenal sebagai aktivis gerakan pramuka Kwarcab Bondowoso.
Bertindak sebagai dewan juri dalam seleksi tingkat Sub Rayon 02 adalah Mohammd Hairul, M.Pd Guru Berprestasi Nasional yang juga dikenal produktif dalam penulisan karya ilmiah dan Inobel (inovasi pembelajaran).
Selaku dewan juri 2 adalah Dwi Angga Septianingrum, M.Pd yang merupakan seorang akademisi dan peneliti yang acap kali mendapatkan hibah penelitian dari Kementerian.
Beberapa inovasi media pembelajaran dan best practices yang dipresentasikan dan didemontrasikan adalah “Kakiku Retak-Retak”, “Taksi: Teka-Teki Sejarah Indonesia”, “Keraton Adik: Kertas Karton Lampu Indikator”, “Pembelajaran Berbantuan Teknik Sulap”, “Arya Teksas: Area Kaya Teks dalam Kelas”, dan “Manajemen Pengelolaan Program Kelas Tahfidz”.
Di akhir sesi dewan juri memberikan evaluasi dan masukan-saran bagi para peserta. Untuk inovasi media pembelajaran Hairul menyampaikan beberapa hal selain teknik penulisan.
“Pemilihan materi sebaiknya yang level kognitifnya bukan sebatas pengetahuan. Selain itu dalam sintaks pembelajaran juga perlu berorientasi pada kecakapan abad 21”.
Sedangkan Dwi Angga menyampaikan pentingnya pereferensian dalam penulisan laporan media inovasi pembelajaran dan best practice.
“Hal itu untuk memperkuat sisi keilmiahan karya tulis kita, serta untuk menghindarkan kita dari jebakan plagiarisme”, pungkasnya.(Nang)