Bau-bau, BULETIN.CO.ID – Dalam mengatasi masalah kebersihan lingkungan di Kelurahan Bone-Bone, Pemerintah Kelurahan Bone-Bone,kota Baubau,provini Sulawesi Tenggara (Sultra),melakukan inovasi peduli kebersihan lingkungan,yang di beri nama menggunakan Bahasa setempat atau Bahasa wolio yakni “Pekangkilo Bone-Bone yang berarti “Peduli Kebersihan Lingkungan Bone-Bone”.
“Sebelumnya,kami juga telah diluncurkan Inovasi Malapeaka atau Masyarakat Laporkan Aduan Pemerintah Kelurahan Melaksanakan”.ungkap Lurah Bone-Bone, Ramadhan.,And.melalui press release yang di terima awak media tersiar.co.id.
Dalam releasenya Ramadhan mengungkapkan,Pekangkilo (Peduli Kebersihan Lingkungan Bone-Bone) satu inovasi yang bersifat edukasi, sosialisasi dan mengajak warga untuk melakukan aksi kebersihan lingkungan. Pasalnya, sebagai salah satu kelurahan dengan penduduk terpadat di wilayah Kecamatan Batupoaro, Kelurahan Bone-Bone meliputi wilayah pesisir dan dataran tinggi, yang aktifitas warganya sebagian besar sebagai nelayan, pegawai negeri, pengrajin tenun dan berdagang.
Disamping itu lanjut Ramadhan,wilayah Kelurahan Bone-Bone juga menjadi salah satu akses jalan utama menuju sekolah-sekolah SDN 1 dan SDN 2 Bone-Bone, SMPN 3 dan SMPN 4 Baubau, SMAN 2 dan SMAN 4 serta sejumlah kampus yang berada di wilayah Kecamatan Murhum, kawasan perkantoran di wilayah Kecamatan Betoambari dan berperan sebagai jalan yang menghubungkan ke wilayah Kabupaten Buton Selatan melalui Jalan Erlangga, Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Wa Ode Wau.”Tiga jalan utama ini merupakan jalur arteri di Kelurahan Bone-Bone yang memiliki dua puncak kepadatan antara pukul 06.00-09.00 wita dan 16.00-21.30 wita saat aktivitas pasar sore Bone-Bone aktif”,Ungkapnya.
Ramadhan menambahkan,kepadatan aktivitas di wilayah Kelurahan Bone-Bone selain membawa dampak positif terhadap dinamika ekonomi, juga dibarengi dampak negatif, yang mendapat perhatian serius Pemerintah Kelurahan Bone-Bone, LPM, RT, RW dan kader-kader kelurahan, yaitu persoalan sampah yang berdampak pada keindahan dan kebersihan wilayah.
Oleh Karena itu,menyadari akan ancaman persoalan kebersihan wilayah serta menindaklanjuti arahan Pj. Wali Kota Baubau Dr. Rasman Manafi, SP., M. Si tentang kebersihan wilayah,pihaknya melalui Inovasi Malapeaka Bone-Bone bersama LPM, RT, RW dan Kader-Kader Kelurahan Bone-Bone, meluncurkan satu inovasi untuk menyelesaikan masalah kebersihan khususnya sampah di Kelurahan Bone-Bone, dengan melibatkan peran aktif LPM, RT, RW, Bhabinkabtibmas, Babinsa, Puskesmas, Kader Kelurahan dan warga,
“Sebagai langkah awal yang dilakukan Kata Ramadhan,adalah melaksanakan piket secara bergantian mensosialisasikan dan menghimbau kepada warga secara persuasif dan ramah, untuk tidak membuang sampah diluar jam angkut mobil sampah yang diberlakukan oleh Pemerintah Kota Baubau yaitu mulai Pukul 04.00-07.00 wita,
Ramadhan juga menghimbau,masyarakat agar melakukan pemilahan jenis sampah organik dan non organik.selain itu,warga juga dihimbau untuk menunda buang sampah dirumah masing-masing menunggu waktu pengambilan sampah dilakukan pada jam yang sudah dijadwalkan,kepada warga pelintas yang bukan warga Kelurahan Bone-Bone juga di himbau,untuk tidak membuang sampah diwilayah Kelurahan Bone-Bone dan hal-hal lain mensukseskan program inovasi Pekangkilo Bone-Bone untuk menciptakan Kelurahan Bone-Bone yang bersih dan nyaman,”ujarnya.
Lebih lanjut, Ramadhan mengungkapkan,dirinya optimis Inovasi Pekangkilo Bone-Bone akan diterima dan membuahkan hasil, sebagaimana Inovasi Malapeaka Bone-Bone yang menjadi instrumen utama penyelesaian masalah di Kelurahan Bone-Bone, yang berhasil mengantar Kelurahan Bone-Bone meraih penghargaan sebagai Inovator Wilayah, Pencatatan Index Inovasi Daerah Kota Baubau Tahun 2023.
Laporan : Bambang Kurniawan.