Probolinggo, BULETIN.CO.ID– Terhitung mulai tanggal 19 hingga 29 Februari 2024, sebanyak 148.416 anak usia 0-7 tahun di Kabupaten Probolinggo sudah divaksin polio untuk Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio putaran 2.
Berdasarkan sasaran riil, capaian Sub PIN Polio putaran 2 mencapai 99,01% atau 148.416 dari total sasaran sebanyak 149.894 anak. Sementara berdasarkan sasaran Pusdatin mencapai 148.416 atau 109,98% dari total sasaran sebanyak 134.943 anak.
Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto mengaku sangat bersyukur karena capaian Sub PIN Polio putaran 2 ini sudah memenuhi target yaitu lebih dari 95%.
“Tentunya semua itu tidak akan bisa tercapai tanpa kerja sama semua pihak, baik itu dari tim puskesmas, para guru PAUD, TK dan SD, Tim Penggerak PKK bersama para kader dan para Perangkat Daerah serta Forkopimka. Semuanya turut terlibat dan itu yang membuat Sub PIN Polio kita baik putaran 1 maupun putaran 2 sukses,” katanya.
Rita Erik mengharapkan anak-anak di Kabupaten Probolinggo ke depannya semakin sehat dan semakin berbahagia menikmati masa kanak-kanak sehingga di masa depan mereka bisa menjadi anak-anak yang berkualitas.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama Dinas Kesehatan, para kepala puskesmas dan tim di lapangan, termasuk Camat dan Ketua TP PKK Kecamatan, para Kepala Desa dan Lurah dan Ketua TP PKK Desa/Kelurahan. Semua yang terlibat dalam kegiatan ini sekali lagi terima kasih atas kerja keras dan kerja samanya sehingga Sub PIN Polio putatran 1 dan 2 terlaksana dengan baik,” terangnya.
Sementara Plt Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo menyampaikan ikhtiar peningkatan cakupan sasaran Sub PIN Polio tahun 2024, Pemkab Probolinggo menerapkan strategi BUS PATAS. Artinya membangun sinergitas bersama seluruh pemangku kepentingan eradikasi polio.
“Pemerintah Kabupaten Probolinggo memberikan akses dan peluang yang luas bagi pejuang kesehatan ibu dan anak, organisasi perempuan, utamanya TP PKK, Fatayat NU, Muslimat NU, Aisiyah, Persit, Bhayangkari dan lainnya menjadi bagian yang strategis dalam pelaksanaan imunisasi polio, baik putaran pertama maupun kedua,” ujarnya.
Tutug menerangkan bahwa gencar dilakukan promosi kesehatan bahwa polio tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dicegah dengan imunisasi menjadi narasi yang menginspirasi pemangku kepentingan dalam mendukung eradikasi polio di Kabupaten Probolinggo.
“Peran Perangkat Daerah, Camat, Kepala Puskesmas, Kepala Desa/Lurah, tokoh agama tokoh masyarakat yang luar biasa dalam mendukung ikhtiar peningkatan cakupan imunisasi polio ini. Komitmen dan dukungan Forkopimda, Pj. Bupati dan Pj. Sekda yang turun langsung dan memandu tanpa lelah dalam menyemangati seluruh petugas imunisasi polio 2024,” pungkasnya. (*)
Pewarta : Sudarsono.