Probolinggo, BULETIN.CO.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo memberikan pelatihan literasi cara baca Al Qur’an bagi guru Pendidikan Agama Islam di aula Ki Hajar Dewantara Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Senin dan Selasa (6-7/5/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh guru PAI dari 19 Koordinator Wilayah (Korwil) Bidang Dikdaya Kecamatan se-Kabupaten Probolinggo. Dimana masing-masing Korwil mengirimkan 4 (empat) guru PAI.
Pelatihan literasi cara baca Al Qur’an bagi guru PAI ini dibuka oleh Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi didampingi narasumber Pengasuh Pondok Pesantren Kanjeng Sunan Kalijogo Kecamatan Pakuniran Ustadz Muhammad Qosimur Ridlo.
Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi mengharapkan agar semua guru PAI yang mengikuti kegiatan ini dapat memperkuat cara membaca Al Qur’annya di sekolah dan akhlak yang harus ditanamkan kepada anak-anak.
“Jangan hanya pembelajaran yang ditekankan, tetapi lebih pada kurikulum akhlaknya. Karena kalau melihat dari pengalaman yang sudah kita perhatikan saat ini, akhlak dari anak-anak kita itu sopan santunnya kurang kepada guru ataupun kepada orang lain. Oleh karena itu, harapannya lebih diprioritaskan kepada membaca Al Qur’an dan akhlaknya juga harus diperbaiki,” katanya.
Sementara Analis Kebijakan Muda pada Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Like Widyawati menyampaikan pelatihan literasi cara baca Al Qur’an bagi guru PAI ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dan siswa untuk literasi khususnya membaca Al Qur’an dengan baik dan benar.
“Selain itu menuntaskan program dan harapan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo terkait dengan pemahaman pembacaan Al Qur’an pada guru-guru di satuan pendidikan,” ujarnya.
Like menjelaskan pelatihan literasi cara baca Al Qur’an ini diberikan kepada guru PAI di 19 korwil yang masih belum mendapatkan kegiatan tersebut. Karena 5 korwil lainnya sudah dilaksanakan di tahun 2022/2023.
“Kegiatan kita hari ini menuntaskan untuk semua guru PAI yang masih belum mendapatkan dan mereka mewakili dari 19 koordinator wilayah. Harapannya nanti kegiatan ini dapat diimplementasikan di satuan pendidikannya masing-masing dan dibagikan kepada semua guru agama yang ada di wilayah kecamatan masing-masing,” harapnya.
Menurut Like, dari kegiatan ini diharapkan nantinya ada tindak lanjut di sekolah untuk program tartil dan diagendakan kegiatan keagamaan di sekolah secara rutin sebagai penunjang program sekolah.
“Harapannya menambah nilai plus bagi sekolah untuk peminatan peserta didik dan wali murid. Sekaligus harus ada sinergi bersama-sama guru dan sekolah,” pungkasnya. (*)
Pewarta : Sudarsono.