Malang, BULETIN.co.id- Kegiatan kelompok Tani Gemah Ripah II telah sukses di laksanakan, pelaksanaan panen raya kentang dengan menghasilkan total panen di angka yang fantastis mencapai 2.550 ton 242 kg, menjadi perhatian khusus bagi pemerintah Kabupaten Malang.
Acara yang di laksanakan di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang, di hadiri langsung oleh Bupati Malang bersama sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat. Panen ini tidak hanya menjadi bukti kekuatan sektor pertanian, tetapi juga menegaskan bagaimana inovasi dan teknologi bisa mengangkat ekonomi lokal.
Hal yang lebih menarik, dan menjadi perhatian adalah, seluruh hasil panen kentang tersebut langsung dikirim ke pabrik Indofood yang ada di Jakarta dan Semarang. Ini menunjukkan bahwa kentang dari Ngantang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan lokal, tapi juga siap bersaing di pasar nasional.
Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, M.M, mengatakan, sangat mengapresiasi setinggi -tingginya, kepada kelompok Tani Gemah Ripah II, yang telah bekerja keras dengan menjaga kualitas dan kuantitas hasil Pertanian yang ada di Desa Ngantru,” jelas Abah Sanusi”.
“Keberhasilan ini tidak terlepas dari kolaborasi hebat antara para petani, pemerintah, dan berbagai pihak terkait. Ini adalah bukti nyata bahwa pertanian dapat menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat, dan salah satunya kentang adalah komoditas unggulan dengan potensi ekonomi besar,”bebernya, pada Jumat (13/9/2024).
Beliau juga menekankan pentingnya penggunaan teknologi dalam pertanian, yang merupakan inovasi teknologi adalah kunci utama untuk mengatasi berbagai tantangan global, termasuk perubahan iklim dan ketidakstabilan harga komoditas.
“Kami di Pemerintah Kabupaten Malang siap memberikan dukungan penuh, mulai dari penyediaan bibit unggul, pupuk, hingga pelatihan untuk meningkatkan kapasitas petani,” ucapnya.
Di tempat yang sama Ir. Avicenna M. Saniputra, M.T, M.H, menambahkan, komoditas kentang tersebut, di nilai cukup strategis karena merupakan salah satu makanan kekinian. Dari sisi internasional makanan kentang tergolong jenis makanan internasional food, dari sisi itulah kentang merupakan salah satu bahan pokok yang di butuhkan masyarakat, “kata kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan”.
” Terkait dengan Malang. Malang memiliki agroklimat (unsur iklim bagi kehidupan tanaman), yang cocok bagi tanaman kentang, tentunya potensi yang ada ini harus terus di gali, diversifikasi (praktik memvariasikan produk), karena beras semakin hari semakin menurun, yang nantinya akan ada substitusi pengganti” jelasnya.
Untuk mengatasi hal itu, lanjut Avi, kentang yang saat ini sedang berkembang, di rasa menjadi salah satu pilihan, yang nantinya akan di dorong, untuk menjadi perhatian. Yang menjadi perhatian Pemkab Malang sekarang bagaimana, sistem budidaya kentang ini bisa terbentuk mulai dari hulu dan hilir.
” Pencarian benih terbaik, cara pembudidayaan, sesuai dengan SOP, sehingga prodak yang di hasilkan, bisa maksimal”, bebernnya.
Perhitungan harga dari petani ke masyarakat, menjadi salah satu PR (pekerjaan rumah), terlalu mahal, kasian kepada masyarakat, dan terlalu murah berdampak ke petani. Di butuhkan keseimbangan, agar petani dan masyarakat tidak ada yang di rugikan.
Melihat potensi yang sangat luar biasa di Kabupaten Malang, Pemkab Malang bergerak cepat, untuk mereplikasi (meniru) pola penanaman kentang ke sisi timur Kabupaten Malang yaitu Poncokusumo. Karena di Poncokusumo sudah tersedia tanah sebesar 30 hektar, akan di uji coba untuk berkolaborasi, dengan petani milinial, membentuk kolaborasi pembangunan ekosistem pertanian berbasis unggulan petani.
Acara tersebut tak hanya menjadi momen penting bagi para petani, tapi juga menjadi ajang bagi Pemerintah Kabupaten Malang untuk memperkuat komitmen terhadap pertanian berkelanjutan. Para petani di Ngantang diharapkan mampu memanfaatkan potensi besar ini, untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga memperluas jangkauan ke pasar yang lebih luas.
Panen raya ini adalah bukti nyata bahwa dengan kolaborasi, inovasi, dan komitmen bersama, pertanian di Kabupaten Malang bisa menjadi pilar utama ekonomi daerah.
Harapan kedepan Kabupaten Malang, memiliki ikon, yang sudah tertata secara sistemik, seperti contoh salah satu kawasan yang di kelola secara modern, sehingga nantinya produksi meningkat, harga yang stabil, yang adil untuk petani dan juga untuk masyarakat.