Bangkalan, BULETIN.CO.ID – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah membantu masyarakat memperoleh layanan kesehatan tanpa mengenal usia. Mita Rafika (24) salah seorang warga Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, merasa terbantu dengan adanya program ini. Peserta segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) ini mengakui bahwa sejak kuliah ia telah memanfaatkan kartu kepesertaan tersebut untuk mendapatkan pelayanan fasilitas Kesehatan secara gratis.
“Entah apa jadinya jika tidak ada BPJS Kesehatan. Sudah dua kali saya harus operasi karena tumor jinak. Alhamdulilah selama ini tidak pernah dipungut biaya dan selalu gratis,” terang gadis yang akrab dipanggil Mita kepada Buletin.co.id. Jumat (04/11/2022).
Awalnya, Mita merasakan adanya benjolan di atas pinggang sebelah kanan dan terasa nyeri. Merasa tidak nyaman, Mita memutuskan untuk berobat ke Puskesmas Kemayoran. Karena adanya keterbatasan, dokter di Puskesmas merujuknya ke RSUD Syamrabu Bangkalan. Berdasarkan pemeriksaan di Poli Bedah, Mita didiagnosa terkena Fibroadenosis of breast yang merupakan salah satu jenis tumor jinak namun harus dioperasi. Untuk itu tim dokter di RSUD Syamrabu Bangkalan langsung menjadwalkan operasi.
“Saya pikir yang penting bisa operasi gratis, tapi pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui apa penyakit saya juga gratis. Pokoknya selama proses pengobatan, untuk mengurus administrasi dan kebutuhan lain seperti kamar rawat inap juga tidak dipungut biaya,” ucapnya.
Selama mendapatkan perawatan di RSUD Syamrabu Bangkalan, Mita mendapatkan pelayanan yang baik. Walaupun dia adalah peserta JKN yang mendapatkan bantuan iuran dari pemerintah, pelayanan yang diberikan tidak dibedakan dengan pasien lainnya.
“Setelah operasi dan dirawat di rumah sakit selama tiga hari, saya diperbolehkan pulang. Bahkan ketika saya diharuskan kontrol sebanyak tiga kali setelah operasi juga tidak dipungut biaya,” ujar Mita.
Sayangnya belum lama ini, benjolan tersebut tumbuh lagi. Karena terasa nyeri, Mita pun memutuskan untuk kembali berobat. Berdasarkan hasil pemeriksaan, ternyata penyakitnya tersebut kambuh lagi sehingga tim dokter memutuskan untuk segera melakukan operasi kembali.
“Untung masih mendapat bantuan pemerintah sehingga bisa operasi gratis lagi. Namun di masa pandemi, sebelum operasi saya harus melakukan tes PCR. Tes ini juga tidak dipungut biaya,” kata Mita.
Selama perawatan untuk pengobatannya yang kedua ini, Mita Kembali mendapatkan pelayanan yang baik dan tidak terdapat perbedaan pelayanan dengan pasien lainnya. Mita bersyukur seluruh biaya pengobatan telah dijamin oleh BPJS Kesehatan.
“Syukurlah, operasi yang kedua kalinya ini semua berjalan lancar. Walaupun gratis, saya berharap mudah mudahan penyakit ini tidak kambuh lagi. Terima kasih saya ucapkan kepada BPJS Kesehatan. Seoga program ini dapat terus berjalan untuk masyarakat,’’ tutup Mita.