Bondowoso, BULETIN.CO.ID – Achmad Fadil Muzakki Syah, memantau Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), memantau langsung proses Pencairan bantuan sosial di Kabupaten Bondowoso yang hingga saat ini disebut telah mencapai 99,2 persen dari total penerima.
Bantuan sosial dimaksud terdiri dari program keluarga harapan (PKH), bantuan langsung tunai (BLT) BBM, dan pun bantuan pangan non tunai (BPNT)
Pelaksanaan pendistribusiannya sendiri salah satunya dilakukan di Pendopo Kecamatan Bondowoso, dan disaksikan langsung oleh Anggota DPR RI Fraksi Nasdem, Achmad Fadil Muzakki Syah, pada Sabtu (10/12/2022).
Tampak, pria akrab disapa Lora Fadil itu tak hanya sekadar menyaksikan jalannya proses pencairan. Melainkan juga berbincang dan menampung beragam aduan para penerima.
Selain itu, ia juga menyerahkan bantuan kewirausahaan kepada sejumlah pengusaha.
Dikonfirmasi awak media, Lora Fadil mengatakan, penyaluran bantuan PKH, BLT BBM, atau pun BNPT berjalan lancar.
Dirinya sendiri mengaku bahwa siap memperjuangkan manakala ada permintaan untuk peningkatan junlah penerima bantuan sosial di Bumi Ki Ronggo.
Namun demikian, jika memang itu yang menjadu keinginan Dinas Sosial Bondowoso. Maka, Dinas Sosial harus memverifikasi betul data-data daripada masyarakat yang ada di Bondowoso.
“Biar tidak salah sasaran, dan juga ketika sudah betul-betul sudah bisa menerima biar tidak ada asalah dalam pencairan. Jika perbedaan atas nama, KTP dan KK,” urai pria yang juga sebagai Ketua DPD Nasdem Kabupaten Bondowoso itu.
Dalam kesempatan itu, dirinya membagikan bantuan kewirausahaan yakni sebanyak 40 paket kewirausahaan untuk Lansia, dan 50 bantuan untuk anak sekolah.
“Saya berpesan pada penerima bantuan wirausaha ini bisa mendatangkan barokah. Tentunya saya pantau terus,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah menjabarkan, jumlah bantuan yang diterima menyesaikan jenis bantuan sosialnya.
Yakni, untuk BLT BBM tahap ke dua yakni Rp 150 ribu dikali dua, jadi nilainya Rp 300 ribu. Kemudian, untuk bantuan sembako nilainya Rp 200 ribu untuk tiga bulan.
Sementara penerima PKH, nilai yang mereka terima berbeda-beda.
Disinggung tentanh kemungkinan mengajukan penambahan kuota, Anis menerangkan bahwa pihaknya berkomitmen verifikasi dan validasi data harus terus dilakukan di tingkat desa.
Lebih-lebih memang di Bondowoso masih ada sekitar 20 persen masyarakat miskin yang belum menerima bantuan. Karena pihaknya menyesuaikan kuota dari Kemensos RI.
“Sehingga kita terus mengajukan,” pungkasnya.(Nang)